FKNM NU dorong rekonsiliasi PBNU dilakukan secara musyawarah terbuka

waktu baca 2 menit

NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah. Suara kami mungkin lirih, tetapi menjadi bagian dari tinta peradaban NU

Jakarta (KABARIN) - Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) mendorong penyelesaian dinamika internal PBNU lewat musyawarah terbuka. Mereka menilai langkah rekonsiliasi ini penting agar NU tetap berjalan sesuai aturan organisasi dan fokus pada khidmah untuk masyarakat.

Menurut FKNM NU, dinamika yang terjadi di tubuh PBNU belakangan ini perlu direspons dengan jernih dan terukur supaya tidak mengganggu kerja jamiyah di daerah. Musyawarah disebut sebagai tradisi NU yang bukan hanya meredam konflik, tapi juga memastikan penyelesaian dilakukan sesuai amanah muktamar.

“NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah. Suara kami mungkin lirih, tetapi menjadi bagian dari tinta peradaban NU,” ujar Koordinator FKNM NU sekaligus Pengasuh Ponpes al-Aziz Lasem, Nyai Fatimah Asri Mutmainah di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa selama ini para kiai dan nyai muda belum punya ruang untuk menyampaikan aspirasi. Karena itu, forum ini menjadi wadah resmi bagi mereka untuk bersuara.

Beberapa pengasuh pesantren yang tergabung di FKNM NU antara lain K.H. Ahmed Shoim El Amin (PP Ihya Ulumaddin, Cilacap), Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo, Kediri), K.H. Faiz Makki (PP Nurul Jadid, Paiton), serta para nyai muda seperti Dr. Hj. Iffatul Umniati Ismail (Sampang) dan Dr. Hj. Maya Fitria (PP Krapyak, Yogyakarta).

Anggota FKNM NU dari Jakarta, Dr. KH. Rifqi Muhammad Fatkhi, menambahkan bahwa muktamar mendatang harus dimanfaatkan sebagai momentum penataan ulang tata kelola jamiyah.

“Muktamar harus menjadi ruang perbaikan dan penyempurnaan tata kelola. Pengurus di semua tingkatan juga wajib menjaga maruah NU,” tegasnya.

FKNM NU juga mengajak semua pihak menahan diri dari tindakan yang bisa memperkeruh suasana. Mereka mendorong warga NU untuk ikut mendoakan para pemimpin jamiyah agar diberi kebijaksanaan dalam mengambil keputusan terbaik.

Forum tersebut menegaskan siap mendukung langkah-langkah yang menegakkan aturan dan memperkuat struktur organisasi.

“Sikap ini diambil semata-mata demi merawat jamiyah. NU harus terus melanjutkan khidmah bagi umat dan bangsa,” tutup Nyai Fatimah.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka