Yogyakarta (KABARIN) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan bahwa kunci utama seorang pejabat agar tidak terjerumus dalam praktik korupsi adalah integritas dan martabat. Pernyataan itu ia sampaikan seusai menghadiri puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa.
"Menjadi pejabat dengan konteks antikorupsi, saya kira itu sesuatu yang proporsional karena itu menyangkut integritas maupun martabat seseorang," kata Sultan HB X.
Sultan mengingatkan bahwa setiap pejabat selalu berada dalam posisi rawan penyimpangan, terutama ketika integritas diuji oleh berbagai kepentingan. Menurutnya, manusia pada dasarnya bisa tergelincir ketika nilai-nilai dasar dalam dirinya ditekan oleh situasi tertentu.
"Yang namanya manusia itu dalam perjalanan hidupnya ada sesuatu yang bisa menyimpang kalau integritas kita itu dipertaruhkan," ujarnya.
Lebih jauh, Sultan menjelaskan bahwa isu antikorupsi tidak hanya soal sistem atau aturan, tetapi juga pertarungan dalam diri seorang pejabat—antara menjaga martabat atau memilih kepentingan pribadi.
"Sebetulnya kita bicara antikekerasan, antikorupsi, anti yang lain itu, sebetulnya itu perkelahian yang ada pada diri seseorang. Antara martabat, tapi juga kepentingan," tuturnya.
Sultan juga menyoroti fenomena pejabat yang masih menyalahgunakan wewenang meski secara ekonomi sudah tercukupi. "Sudah cukup pun masih maunya menyalahgunakan wewenang dan korupsi," katanya.
Ia menegaskan bahwa pengendalian diri menjadi faktor penting dalam menjaga integritas seorang pejabat.
Dalam kesempatan itu, Sultan berbicara mengenai hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025 yang menempatkan Provinsi DIY pada angka 79,4. Meskipun angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, Sultan masih belum puas.
"Biarpun saya belum merasa puas dengan hasil 79,4. Kenapa nggak bisa 80, kenapa nggak bisa 81, 82 atau 83," ujarnya.
Menurut Sultan HB X, perjuangan melawan korupsi dimulai dari dalam diri, dan integritas adalah fondasi yang harus terus dijaga.
