Kementan klarifikasi: Bantuan beras Rp60 ribu per pack, bukan per kg

waktu baca 3 menit

Bukan satu kilo Rp60 ribu, tapi satu pack. Satu pack itu kan 5 kilo

Jakarta (KABARIN) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono meluruskan informasi yang viral di media sosial soal bantuan pangan beras untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera senilai Rp60 ribu per kilogram (kg).

Dalam kegiatan memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia lingkup Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu, Sudaryono mengatakan bahwa bantuan seharga Rp60 ribu setiap penerima manfaat tersebut bukan 1 kilogram tetapi per 5 kilogram.

"Saya mau jelaskan itu kan sempat ramai di sosmed, katanya hitungan Kementan satu kilo beras Rp60 ribu gitu ya? Itu mungkin perlu saya kasih tahu, itu salah, typo tapi perhitungannya tidak keliru. Bukan satu kilo Rp60 ribu, tapi satu pack. Satu pack itu kan 5 kilo," kata Sudaryono.

Ia menegaskan bantuan tidak mungkin diberikan 1 kilogram, karena standar penyaluran beras kemasan adalah satu pack 5 kilogram bagi setiap penerima manfaat yang terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

"Kan nggak mungkin kita kasih bantuan 1 kilogram kan, pasti ngasihnya kan satu pack 5 kilogram (harga) Rp60 ribu. Jadi satu kilonya adalah Rp12.500 gitu," jelasnya.

Dengan demikian, harga Rp60 ribu tersebut setara Rp12.500 per kilogram, sehingga perhitungannya benar tanpa merugikan masyarakat penerima bantuan pangan beras pemerintah pusat nasional.

Kesalahan yang terjadi, menurut Sudaryono, hanya pada penulisan satuan di informasi awal, sementara substansi anggaran bantuan pangan tetap sesuai ketentuan berlaku dan mekanisme penyaluran resmi pemerintah kepada masyarakat terdampak bencana.

Sudaryono juga menjelaskan beras kemasan terkecil di pasaran umumnya berbentuk pack lima kilogram, sedangkan ukuran di bawahnya biasanya dijual curah sesuai kebutuhan konsumen melalui penimbangan mandiri di pengecer ritel lokal.

Melalui klarifikasi ini, Kementerian Pertanian berharap masyarakat memahami skema bantuan secara utuh, memperkuat kepercayaan publik, serta mendukung upaya penanganan bencana berkelanjutan di Sumatera dengan komunikasi terbuka, akurat, konsisten, berimbang bertanggung.

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat untuk aktif ikut mengawasi dan mengawal ketat penyaluran bantuan beras 1.200 ton bagi korban bencana di Sumatera, agar distribusi berjalan transparan dan benar-benar tepat sasaran.

"Hingga saat ini, pemerintah telah menyalurkan 1.200 ton bantuan beras senilai Rp16 miliar untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch. Arief Cahyono dalam keterangan di Jakarta, Senin (8/12).

Dia menyampaikan secara total, pemerintah rencananya menyalurkan 10.000 ton bantuan beras. Untuk itu, Kementan menegaskan perlunya keterlibatan publik sehingga mencegah potensi penyimpangan di lapangan.

Kementerian Pertanian menanggapi ramainya perhatian publik terkait data bantuan yang beredar untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera.

"Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada warganet yang turut mengawasi dan memberikan masukan terkait transparansi data," ujar Arief.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka