Jakarta (KABARIN) - Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, memastikan tujuh korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran telah berhasil dikenali pada Rabu.
Proses identifikasi dilakukan melalui sidang rekonsiliasi bersama tim Disaster Victim Identification Polri yang berlangsung pada siang hari.
“Dari sidang rekonsiliasi pada siang ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” ujar Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono di Jakarta Timur.
Sementara itu, Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menjelaskan bahwa total tujuh korban telah teridentifikasi setelah proses rekonsiliasi dilakukan. Berikut daftar lengkapnya.
1. Pariyem (31) perempuan, teridentifikasi lewat sidik jari dan catatan medis.
2. Ninda Tan (32) perempuan, dikenali melalui sidik jari, catatan medis serta properti.
3. Muhammad Ariel Budiman (24) laki-laki, dipastikan identitasnya melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.
4. Mochamad Apriyana (40) laki-laki, terkonfirmasi lewat sidik jari, data medis dan properti.
5. Della Yohana Simanjuntak (22) perempuan, teridentifikasi berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.
6. Nazaellya Tsabita Nurazisha (27) perempuan, dikenali melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.
7. Athiniyah Isnaini Rasyidah (18) perempuan, dipastikan identitasnya melalui sidik jari, data medis dan properti.
Dengan penambahan ini, total ada 10 jenazah yang telah teridentifikasi dari 22 jenazah yang diterima RS Polri.
Sehari sebelumnya, RS Polri juga telah mengidentifikasi tiga korban lainnya. “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono.
Tiga korban yang telah dikenali pada Selasa itu adalah sebagai berikut.
1. Rufaidha Lathiifunnisa (22) teridentifikasi dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi.
2. Novia Nurwana (28) dikenali melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.
2. Yoga Valdier Yaseer (28) dipastikan identitasnya lewat sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.
Proses identifikasi masih berlanjut hingga seluruh korban dapat dipastikan identitasnya.
