Aceh minta bantuan penanganan bencana kepada dua lembaga PBB

waktu baca 2 menit

Banda Aceh (KABARIN) - Pemerintah Aceh resmi meminta bantuan dua lembaga internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperkuat penanganan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, mengatakan permintaan itu sudah disampaikan secara resmi sebagai bagian dari upaya mempercepat pemulihan di tanah rencong.

"Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional," kata Muhammad MTA di Banda Aceh, Senin.

Dua lembaga PBB yang diminta terlibat adalah United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Children's Fund (UNICEF). Menurut MTA, pengalaman panjang kedua lembaga tersebut dalam penanganan bencana menjadi pertimbangan utama pemerintah daerah.

"Permintaan keterlibatan lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF," ujarnya.

Selain menggandeng lembaga internasional, MTA menyampaikan saat ini sudah ada 77 lembaga yang terlibat dalam upaya pemulihan bencana Aceh. Total relawan yang tercatat mencapai 1.960 orang dan semuanya sudah terdaftar di Desk Relawan BNPB dan Posko Aceh.

Lembaga-lembaga tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari NGO lokal, nasional, hingga internasional. Jumlahnya pun diperkirakan masih akan terus bertambah seiring berjalannya proses tanggap darurat dan pemulihan.

Kehadiran para relawan dan lembaga kemanusiaan ini diharapkan bisa memperkuat kerja-kerja penanganan bencana yang tengah dilakukan berbagai instansi pemerintah, seperti TNI, Polri, BNPB, BPBA Aceh, Basarnas, pemerintah kabupaten/kota, organisasi masyarakat, hingga masyarakat Aceh sendiri.

MTA juga menyebutkan sejumlah lembaga yang sudah bergabung dalam Desk Relawan BNPB untuk Aceh, di antaranya Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, Mahtan Makassar, Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, hingga Yayasan Geutanyoe.

Atas nama masyarakat dan para korban bencana, Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian serta kontribusi yang diberikan berbagai pihak.

"Berbagai langkah kebijakan strategis dalam upaya pemulihan Aceh akan terus kita lakukan atas supervisi pemerintah pusat. Mari kita terus bersatu dalam upaya mewujudkan Aceh lebih baik, dan bangkit dari bencana ini," tutup Muhammad MTA.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka