Pemprov Jakarta pangkas pohon tua demi kurangi risiko tumbang akibat angin kencang

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi potensi angin kencang dengan merapikan pohon-pohon tua di sejumlah wilayah. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk melakukan pemangkasan sebagai upaya mengurangi risiko pohon tumbang.

“Saya sudah meminta kepada Dinas Pertamanan untuk pohon-pohon tua, semuanya kita rapikan,” ucap Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Selasa.

Meski begitu, Pramono mengakui bahwa kondisi alam tidak selalu bisa diprediksi secara akurat. Arah dan kekuatan angin kerap berubah sehingga langkah pemangkasan saja belum tentu sepenuhnya mampu mencegah dampak angin kencang.

Ia mencontohkan kejadian angin puting beliung yang sebelumnya terjadi di Ancol dan Sunda Kelapa. Menurutnya, fenomena tersebut sulit ditebak arah pergerakannya meski upaya pencegahan sudah dilakukan di berbagai wilayah.

Walau demikian, Pemprov DKI menegaskan tetap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem. Koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terus dilakukan untuk memantau prakiraan cuaca dan perkembangan kondisi alam.

Dalam beberapa waktu terakhir, Jakarta memang dilanda cuaca ekstrem, termasuk angin puting beliung yang sempat menerjang kawasan Ancol pada pertengahan Desember lalu. Situasi ini mendorong pemerintah daerah untuk terus mengingatkan warga agar lebih waspada.

Pramono juga mengajak masyarakat memanfaatkan informasi dan peringatan dini yang rutin disampaikan pemerintah. Ia menekankan bahwa langkah antisipasi jauh lebih penting dibanding sekadar menyalahkan kondisi cuaca.

"Kami selalu menyampaikan kepada publik tentang cuaca ekstrem, tetapi mari, kita tidak usah menyalahkan cuaca ekstrem, kita harus mengantisipasi. Seperti penanganan rob lalu, 15 hari sebelumnya sudah kami umumkan, termasuk sebenarnya puting beliung kemarin yang terjadi di Ancol, kami sudah umumkan juga. Namun, masyarakat belum sepenuhnya menggunakan informasi itu," ungkap Pramono.

Meski sempat menimbulkan gangguan, Pramono memastikan dampak cuaca ekstrem seperti angin kencang dan banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta sejauh ini masih bisa ditangani dengan cepat melalui koordinasi lintas instansi.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka