Gubernur Aceh: Bendera putih adalah simbol solidaritas ingin dibantu

waktu baca 2 menit

Kemana kita arah, yang jelas, bendera putih itu dapat seperti ada untuk perhatian orang lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Saya pikir tidak lebih dari pada itu. Bukan menyerah

Banda Aceh (KABARIN) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menanggapi fenomena pengibaran bendera putih di sejumlah daerah Aceh pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor. Menurutnya, aksi tersebut bukan bentuk menyerah, melainkan simbol solidaritas dan harapan agar masyarakat terdampak mendapat bantuan.

“Kalau bendera putih, kalau kita artikan semua masuk, menurut kacamata saya ya, sebagai solidarity, rasa simpatisan, dan rasa ingin dibantu. Seperti itu,” kata Gubernur Aceh Mualem saat ditemui di Aceh Utara, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Mualem di sela-sela menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara.

Dalam beberapa hari terakhir, bendera putih terlihat dikibarkan warga di sejumlah wilayah Aceh yang terdampak bencana, mulai dari Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Pidie Jaya, hingga Banda Aceh. Aksi ini sempat memicu berbagai tafsir di tengah masyarakat.

Mualem menegaskan, pengibaran bendera putih itu semata-mata untuk menarik perhatian publik agar kondisi warga terdampak mendapat perhatian lebih luas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Kemana kita arah, yang jelas, bendera putih itu dapat seperti ada untuk perhatian orang lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Saya pikir tidak lebih dari pada itu. Bukan menyerah,” ujarnya.

Ia juga memastikan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat tidak tinggal diam dalam menyalurkan bantuan. Namun, Mualem mengingatkan bahwa proses pemulihan pascabencana tidak bisa dilakukan secara instan.

“Seperti saya bilang tadi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hari ini banjir, besok dibangun A, B, C, D, semua infrastruktur kan nggak mungkin,” kata Mualem.

“Kita lihat sendiri, kita bukan duduk diam semuanya, juga pemerintah pusat bukan duduk diam, mengusahakan juga. Kita paham-paham lah, ngerti lah,” sambungnya.

Di akhir pernyataannya, Mualem mengajak masyarakat Aceh untuk bersabar menghadapi musibah ini. Ia menegaskan bencana adalah ketentuan Allah SWT dan pasti menyimpan hikmah di baliknya.

“Ya pasti bersabar, ini bukan kejadian di tangan manusia, ini di tangan Allah. Jadi mau tak mau, setiap musibah pasti ada hikmahnya, kita tawakal saja, tidak ada yang perlu kita pertikaikan,” ucapnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka