AS pertimbangkan bebaskan tarif untuk barang yang tak bisa diproduksi dalam negeri

waktu baca 2 menit

Washington (KABARIN) - Pemerintah Amerika Serikat membuka peluang untuk menghapus tarif impor pada sejumlah barang tertentu, terutama produk yang memang tidak memungkinkan dibuat di dalam negeri.

Wacana itu disampaikan Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett. Ia menyebut pemerintah sedang mengkaji kemungkinan memberi pengecualian tarif bagi barang yang sulit atau tidak realistis diproduksi di AS karena faktor alam maupun kondisi lainnya.

"Jika ada sesuatu yang sama sekali tidak diproduksi di AS, [Perwakilan Perdagangan AS] Jamieson Greer memimpin upaya mempelajari ini, bahwa ada keinginan untuk mengecualikan beberapa hal jika memang tidak seharusnya diproduksi di AS, misalnya karena iklim atau hal-hal semacam itu," kata Hassett kepada CBS.

Kajian tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi kebijakan tarif impor yang selama ini menjadi andalan pemerintahan Presiden Donald Trump. Sebelumnya, Trump menegaskan bahwa tarif impor punya peran besar dalam memperbaiki kondisi ekonomi negaranya.

Pada 9 November, Trump menyatakan kebijakan tarif telah membantu menekan inflasi sekaligus mendorong pasar saham AS mencetak rekor tertinggi. Ia juga menanggapi kritik terhadap kebijakan tersebut dengan menekankan bahwa tarif justru mendatangkan pemasukan besar bagi negara.

Menurut Trump, triliunan dolar yang diperoleh dari tarif impor dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban utang nasional AS yang mencapai 37 triliun dolar Amerika. Tidak hanya itu, ia juga berjanji akan membagikan dividen kepada warga AS dari pendapatan tarif tersebut.

Trump menyebut warga AS, kecuali kelompok berpenghasilan tinggi, berpotensi menerima dividen sebesar 2.000 dolar Amerika per orang. Kebijakan ini diklaim sebagai bentuk manfaat langsung dari penerapan tarif bagi masyarakat luas.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka