Kolaborasi AstraZeneca dorong anak muda lebih peduli cegah penyakit kronis

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - AstraZeneca menggandeng Yayasan Plan International Indonesia bersama Yayasan Lentera Anak untuk mengajak anak muda ikut ambil peran dalam mencegah penyakit tidak menular sejak dini.

Presiden Direktur AstraZeneca Esra Erkomay menyampaikan kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam membangun kualitas kesehatan generasi masa depan.

"Kami percaya upaya ini berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih sehat sekaligus mendukung terwujudnya visi Generasi Emas Indonesia 2045," kata Esra Erkomay.

Ajakan tersebut dijalankan lewat Young Health Programme yang sudah berlangsung selama lima tahun di Indonesia. Program ini menyasar anak dan remaja usia 10 hingga 24 tahun dengan pendekatan edukasi serta pemberdayaan agar mereka lebih sadar dalam mengambil keputusan terkait kesehatan.

Lewat Young Health Programme, generasi muda diajak aktif memahami pencegahan penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan pernapasan. Program ini juga menyoroti dampak perubahan iklim yang berpengaruh pada kondisi kesehatan fisik dan mental.

Peserta dibekali pengetahuan serta keterampilan agar lebih proaktif menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Edukasi ini penting karena penyakit tidak menular masih menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, dengan faktor risiko seperti kebiasaan merokok, minim aktivitas fisik, pola makan kurang sehat, serta paparan polusi udara yang kerap dimulai sejak remaja.

Tantangan tersebut makin kompleks karena krisis iklim ikut memperbesar risiko kesehatan, sehingga literasi kesehatan sejak usia muda dinilai semakin mendesak.

Untuk memperluas jangkauan, Young Health Programme mengembangkan metode edukasi berbasis peer education yang dekat dengan kehidupan remaja. Program ini juga mendorong layanan kesehatan yang lebih ramah anak muda lewat kerja sama dengan sekolah dan puskesmas di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, dialog lintas sektor terus dibangun melalui seminar dan diskusi bersama berbagai pihak, termasuk lewat Young Health Summit yang menjadi ruang bertukar ide antara generasi muda dan pembuat kebijakan.

Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti menilai anak muda memiliki potensi besar sebagai motor perubahan, terutama dalam isu kesehatan dan keberlanjutan.

Ia berharap generasi muda bisa memahami pentingnya pencegahan penyakit sejak remaja dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

"Kita dapat memperkuat kapasitas mereka untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat di masa depan," kata Dini.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka