Soal merchant hanya terima QRIS, BI: Uang tunai tetap penting

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa transaksi tunai tetap dibutuhkan meskipun penggunaan pembayaran nontunai seperti QRIS semakin digalakkan, apalagi dengan kondisi geografis dan demografi Indonesia yang beragam.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan pembayaran nontunai memang lebih cepat, mudah, aman, murah, dan andal. Selain itu, sistem ini juga membantu masyarakat terhindar dari risiko uang palsu.

“Namun demikian, tantangan demografi dan geografis di Indonesia membuat uang tunai masih sangat diperlukan dan dipergunakan dalam transaksi di berbagai wilayah,” kata Ramdan Denny.

Ia menambahkan bahwa masyarakat bisa memilih menggunakan tunai atau nontunai sesuai kenyamanan dan kesepakatan antar pihak yang bertransaksi. Penggunaan rupiah dalam transaksi juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang menegaskan setiap orang wajib menerima rupiah sebagai alat pembayaran, kecuali ada keraguan soal keasliannya.

Isu ini mencuat setelah viralnya video seorang nenek yang ditolak pembayaran tunai di sebuah toko roti di Halte Transjakarta Monas pada Kamis, 18 Desember 2025. Dalam video tersebut terlihat seorang pria protes karena toko roti hanya menerima pembayaran lewat QRIS.

“Saya secara pribadi menyampaikan keberatan dan merasa dirugikan atas pemberlakuan SOP transaksi pembelian roti yang tidak menerima uang tunai dan harus menggunakan QRIS,” tulis akun @arli_alcatraz.

Toko roti itu kemudian mengklarifikasi dan meminta maaf melalui akun Instagram resmi @rotio.indonesia. Mereka menyebut penggunaan aplikasi dan transaksi nontunai bertujuan memberi kemudahan promo dan potongan harga bagi pelanggan serta akan mengevaluasi prosedur internal agar pelayanan ke depannya lebih baik.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka