BBMKG terbitkan peringatan potensi gelombang tinggi di laut Bali

waktu baca 2 menit

Denpasar (KABARIN) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menerbitkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bali. Gelombang laut diperkirakan bisa mencapai hingga empat meter dan berpotensi terjadi pada periode 27–30 Desember 2025.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul adanya dampak tidak langsung dari bibit siklon 96S yang terpantau di wilayah selatan Indonesia.

“Ada dampak tidak langsung dari bibit siklon 96S,” kata Prakirawati BBMKG Wilayah III Diana Siregar di Denpasar, Bali, Jumat.

BBMKG mencatat, sejumlah perairan di Bali berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Wilayah tersebut meliputi Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, serta perairan selatan Bali.

Sementara itu, Selat Lombok bagian utara diperkirakan memiliki tinggi gelombang yang lebih rendah, yakni sekitar 1,25 hingga 2,5 meter.

Dari sisi angin, kondisi juga terpantau cukup kencang. BBMKG Denpasar memperkirakan pola angin di perairan utara Bali bertiup dari arah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.

Adapun di perairan selatan Bali, angin bertiup dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan yang sama, yakni hingga 25 knot.

“Waspadai potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan utara dan selatan Bali,” imbuh Diana.

BMKG menegaskan, kombinasi angin kencang dan gelombang tinggi ini berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Karena itu, sejumlah pihak diminta meningkatkan kewaspadaan.

Pengguna perahu nelayan diimbau berhati-hati saat kecepatan angin melebihi 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.

Sementara itu, operator kapal tongkang diminta waspada ketika angin berkecepatan 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.

Adapun operator kapal feri perlu meningkatkan kewaspadaan saat kecepatan angin mencapai 21 knot dengan tinggi gelombang hingga 2,5 meter.

Untuk mendapatkan informasi terbaru, masyarakat bisa membarui cuaca maritim melalui laman resmi bbmkg3.bmkg.go.id atau maritim.bmkg.go.id. Informasi cuaca juga tersedia melalui media sosial, seperti Instagram @bmkgbali, atau lewat aplikasi InfoBMKG.

Sebelumnya, BMKG mendeteksi terbentuknya bibit Siklon 96S di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24 Desember 2025. Pada pembaruan peringatan dini terbaru yang dirilis Jumat ini, bibit siklon tersebut diperkirakan masih memiliki peluang rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Sumber: ANTARA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka