Agam Diguncang Gempa Beruntun Warga Diminta Tetap Waspada

waktu baca 2 menit

Padang (KABARIN) - Wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, diguncang rangkaian gempa bumi sejak Minggu pagi hingga malam hari. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat total ada tujuh kali gempa yang terjadi sampai sekitar pukul 19.00 WIB.

"Update peta sebaran gempa dengan magnitudo utama 4,7 di Agam diikuti 6 gempa susulan sampai saat ini," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang Suaidi Ahadi, dihubungi dari Padang, Minggu.

Dari tujuh gempa tersebut, dua di antaranya terasa cukup kuat oleh masyarakat dengan magnitudo 4,7 dan 4,6. Berdasarkan peta guncangan BMKG, getaran dirasakan di Agam, Pasaman, Pasaman Barat, hingga Bukittinggi dengan intensitas III sampai IV MMI. Getaran terasa jelas di dalam rumah dan membuat jendela serta pintu bergetar.

Situasi ini sempat memicu kepanikan warga, terutama di Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Saat gempa terjadi sekitar pukul 09.11 WIB, warga bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Kami sekeluarga panik keluar rumah saat gempa terjadi, ternyata tetangga juga pada berhamburan keluar rumah," kata Afrida warga Lubuk Basung.

Rangkaian gempa ini menambah kekhawatiran warga Agam yang masih dalam proses pemulihan pascabanjir bandang. Meski begitu, di wilayah Padang Panjang dan Payakumbuh, guncangan tercatat lebih lemah dengan intensitas II hingga III MMI dan hanya terasa ringan.

Lima gempa susulan lainnya tidak dirasakan masyarakat karena magnitudonya di bawah 3. BMKG menjelaskan gempa tersebut bersumber dari segmen Kajai Talamau dengan pusat gempa berada di darat sekitar 18 kilometer timur laut Agam dan kedalaman 10 kilometer.

BMKG mengingatkan warga agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di kawasan perbukitan. Curah hujan yang masih tinggi hingga akhir Desember ditambah aktivitas gempa berpotensi memicu longsor.

BMKG juga memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diimbau tetap tenang dan hanya mengikuti informasi resmi yang disampaikan melalui kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi.

Sumber: ANTARA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka