Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik
Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, meletus tiga kali pada Rabu pagi, dengan tinggi letusan tertinggi mencapai 900 meter di atas puncak.
“Erupsi pertama terjadi pukul 00.04 WIB dengan visual letusan tidak terlihat, tapi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Letusan kedua muncul pukul 05.34 WIB dengan kolom abu teramati setinggi 700 meter di atas puncak (4.376 meter di atas permukaan laut). “Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik,” jelas Mukdas.
Erupsi ketiga terjadi pukul 06.29 WIB, dengan tinggi kolom abu sekitar 900 meter dan arah penyebaran ke timur serta tenggara. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik,” tambahnya.
Saat ini, Gunung Semeru berada di status Level III (Siaga), sehingga PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan. Mukdas menekankan masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.
Selain itu, warga di luar jarak tersebut tetap diminta menjaga jarak minimal 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 17 km dari puncak. Masyarakat juga dilarang berada dalam radius lima kilometer dari kawah karena rawan lontaran batu pijar.
Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru kembali menunjukkan kekuatannya, dan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Tetap pantau informasi resmi sebelum beraktivitas di sekitar kawasan rawan.
Sumber: ANTARA
