Jakarta (KABARIN) - Sorotan publik terhadap pemain NBA tak hanya datang dari aksi gemilang di lapangan, tetapi juga dari sikap mereka di luar permainan. Hal inilah yang baru saja dialami guard Phoenix Suns, Jalen Green, yang harus menerima konsekuensi mahal akibat ucapannya di siaran langsung televisi.
NBA resmi menjatuhkan denda sebesar 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp417 juta kepada Jalen Green setelah ia kedapatan mengucapkan kata-kata kasar saat siaran langsung pascapertandingan. Insiden tersebut terjadi ketika Green secara spontan menyela wawancara rekan setimnya di lapangan usai laga Phoenix Suns kontra Washington Wizards di Capital One Arena, Washington.
Ucapan yang terlontar itu terdengar jelas oleh pemirsa televisi dan langsung menjadi perhatian. NBA menilai tindakan tersebut melanggar standar etika liga, terutama karena terjadi dalam konteks siaran nasional yang disaksikan oleh beragam kalangan, termasuk penonton usia muda.
Dalam pernyataan resminya, Executive Vice President sekaligus Head of Basketball Operations NBA, James Jones, menegaskan bahwa liga tidak mentoleransi penggunaan bahasa yang tidak pantas di ruang publik. Bagi NBA, profesionalisme pemain bukan hanya soal statistik dan performa, tetapi juga tentang sikap dan tanggung jawab sebagai figur publik.
Hingga kini, baik pihak Phoenix Suns maupun Jalen Green belum memberikan pernyataan resmi terkait denda tersebut. Meski begitu, insiden ini menjadi pengingat bahwa sorotan kamera di NBA tak pernah benar-benar mati—bahkan setelah buzzer akhir berbunyi.
Di musim ini, Jalen Green dikenal sebagai salah satu pilar penting Suns dengan kontribusi ofensif yang konsisten. Namun kejadian ini menegaskan bahwa di level tertinggi olahraga profesional, kontrol diri dan etika publik sama pentingnya dengan kemampuan bermain.
NBA sendiri terus konsisten menerapkan aturan disiplin demi menjaga citra liga, integritas kompetisi, dan memberikan contoh positif bagi jutaan penggemar basket di seluruh dunia.
Sumber: ANTARA