Warga resah ungkap strobo dan sirine dirasa bikin panik pengendara lain

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Penggunaan lampu strobo dan sirine di jalan raya kembali mencuri perhatian. Banyak warga mengaku terganggu, apalagi jika alat tersebut dipakai secara ilegal atau tanpa keperluan darurat.

Ahmad, 32 tahun, seorang karyawan swasta yang rutin melintasi Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, menceritakan pengalamannya. Ia mengaku sering terganggu dengan lampu strobo, terutama saat malam hari.

Bahkan, Ahmad hampir mengalami kecelakaan karena pandangannya silau terkena lampu strobo biru dari mobil yang melintas di belakangnya. Hal ini membuatnya semakin waspada dan berharap ada penertiban lebih ketat terkait penggunaan lampu strobo dan sirine di jalan raya.

“Strobo itu silau banget, apalagi malam hari. Pernah saya hampir nabrak karena pandangan buyar saat mobil di belakang nyalain strobo biru,” kata Ahmad kepada ANTARA, Selasa. Ia menekankan bahwa strobo dan sirine seharusnya cuma dipakai kendaraan darurat seperti ambulans atau pemadam kebakaran, bukan untuk menghindari macet.

Siti (41), ibu rumah tangga sekaligus pengendara motor di Bogor, merasakan hal serupa. Suara sirine dan lampu strobo bikin panik dan bikin fokusnya terganggu saat berkendara. “Kadang saya kaget kalau ada mobil sipil pakai sirine nyaring, padahal bukan mobil dinas darurat. Itu bikin panik dan jalanan jadi tambah semrawut,” ujar Siti.

Pengemudi ojek online, Rudi (28), juga mengaku kesal dengan pengguna strobo yang seakan merasa punya jalur khusus di jalan. Ia berharap polisi bisa lebih tegas menindak pengguna strobo atau sirine tanpa izin. “Keselamatan bersama lebih penting daripada kenyamanan sesaat sebagian pihak. Harapannya ada aturan yang lebih ditegakkan supaya jalan raya lebih tertib,” kata Rudi.

Menanggapi keresahan ini, Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Agus Suryonugroho menyatakan bahwa penggunaan sirine dan strobo di jalan raya dibekukan sementara. Meski pengawalan kendaraan pejabat tetap berjalan, penggunaan strobo dan sirine sekarang dievaluasi ketat.

“Kami hentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sambil dievaluasi. Pengawalan tetap bisa berjalan, tapi sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” jelas Agus.

Warga berharap langkah ini bisa membuat jalan lebih aman dan tertib, tanpa kebingungan karena suara sirine dan lampu strobo yang tiba-tiba muncul.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka