Raja Yordania tegas tolak gagasan 'Israel Raya' di sidang umum PBB

waktu baca 2 menit

Istanbul (KABARIN) - Raja Yordania Abdullah II angkat suara lantang dalam Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Selasa (23/9). Ia menolak keras gagasan provokatif soal “Israel Raya” yang belakangan digaungkan pemerintah Israel.

Menurutnya, ambisi semacam itu cuma bisa diwujudkan dengan cara melanggar kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara tetangga. “Tidak ada yang membanggakan dari tindakan semacam itu,” tegasnya.

Abdullah II juga menyoroti konflik yang terus berkecamuk di Gaza. Ia menyebut perang di sana sebagai salah satu momen paling kelam dalam sejarah PBB. Serangan demi serangan bikin situasi makin parah, dan rakyat Palestina terus jadi korban.

Israel sendiri memulai operasi militer besar bernama “Gideon Chariots 2” di awal September ini dengan target menguasai penuh Kota Gaza. Akibatnya, hampir 1 juta warga Palestina, banyak di antaranya pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza, masih terjebak dalam gempuran tanpa henti.

Data yang tercatat sejak Oktober 2023 menunjukkan lebih dari 65.300 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Kondisi ini bikin Gaza makin tidak layak huni, memicu kelaparan, dan menyebarkan penyakit.

Lewat pidatonya, Raja Abdullah ingin dunia sadar bahwa ambisi sepihak semacam “Israel Raya” bukan cuma berbahaya, tapi juga makin memperburuk penderitaan jutaan orang yang sudah lama hidup di bawah bayang-bayang konflik.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka