“Sejelek-jelek wanita adalah Salfa, yaitu wanita yang mudah akrab dan berbaur dengan para lelaki dan tidak malu terhadap mereka.” (HR. Al-Baihaqi).
Jakarta (KABARIN) - Dalam tradisi keilmuan Islam, dikenal istilah As-Salfa untuk menyebut tipe perempuan dengan perilaku yang dinilai menyimpang dari adab dan etika pergaulan sebagaimana diajarkan dalam syariat.
Secara bahasa, salfa berarti “yang terdahulu” atau “yang mendahului”. Namun, dalam konteks ini, istilah tersebut memiliki makna negatif, yaitu untuk menggambarkan perempuan yang tidak menjaga batasan pergaulan dengan laki-laki bukan mahramnya.
Asal-usul istilah As-Salfa
Riwayat dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu menjelaskan:
“Sejelek-jelek wanita adalah Salfa, yaitu wanita yang mudah akrab dan berbaur dengan para lelaki dan tidak malu terhadap mereka.” (HR. Al-Baihaqi).
Hadis ini menjadi pengingat agar kaum muslimah senantiasa menjaga rasa malu dan kehormatan dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
Ciri-ciri perempuan As-Salfa
Para ulama menggambarkan beberapa sifat yang biasa melekat pada perempuan As-Salfa, antara lain:
- Tidak menjaga pandangan, sering memandang bebas laki-laki yang bukan mahram.
- Mudah bergaul dengan lawan jenis, tidak membatasi diri, cepat akrab dengan pria asing.
- Bersikap genit atau menggoda, menunjukkan sikap yang memancing perhatian.
- Berpakaian tidak sopan, mengenakan busana terbuka dan tidak menutup aurat.
- Tertawa berlebihan, sering tertawa terbahak-bahak di depan laki-laki bukan mahram.
Pandangan Islam
Islam menekankan pentingnya menjaga adab dan aurat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya...’” (QS. An-Nur: 31).
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Janganlah seorang perempuan berkhalwat (berduaan) dengan seorang laki-laki kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa interaksi tanpa batas dengan lawan jenis bisa menimbulkan fitnah dan sebaiknya dihindari.
Dampak negatif perilaku Salfa
Perilaku seperti ini bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berimbas pada lingkungan sekitar, di antaranya:
- Merusak citra diri, karena dipandang rendah oleh masyarakat.
- Menimbulkan fitnah, baik dalam bentuk gosip maupun godaan.
- Menghalangi datangnya jodoh yang baik, sebab laki-laki saleh umumnya menghindari wanita yang tidak menjaga kehormatan.
- Mendatangkan murka Allah SWT, karena melanggar perintah agama.
Islam pada dasarnya mengajarkan keseimbangan: menjaga kehormatan diri, menahan pandangan, menutup aurat, dan menegakkan adab dalam pergaulan. Istilah As-Salfa hadir sebagai peringatan agar muslimah tidak terjerumus pada perilaku yang bisa merugikan dunia dan akhiratnya.
Baca juga: 5 contoh kebohongan yang diperbolehkan dalam Islam