Industri Fesyen bisa manfaatkan AI biar lebih dekat sama konsumen

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Founder Buttonscarves sekaligus CEO Modinity Group, Linda Anggrea, ngingetin kalau dunia fesyen sekarang harus gesit ngikutin perkembangan teknologi. Salah satunya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

“Penting banget kita sekarang itu adaptasi dengan AI. Sekarang website udah bisa punya personal asisstant yang lebih pintar daripada sales promotion girl (SPG) asli misalnya di toko,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat.

Menurut Linda, AI bikin brand fesyen bisa lebih dekat dengan konsumen. Caranya? Lewat komunikasi yang lebih personal dan pengalaman belanja yang gampang bikin orang betah. “Cara kita berkomunikasi dengan konsumen seperti apa untuk mempermudah mereka dengan tertarik dengan kita sehingga yang tadinya mengagumi akhirnya semakin dekat, akhirnya checkout saja deh,” tambahnya.

Linda juga cerita kalau dalam waktu dua bulan ke depan, Buttonscarves bakal meluncurkan AI personal assistant di website-nya. Jadi, kalau konsumen lagi cari barang, terus berubah pikiran, si asisten digital ini bisa langsung kasih rekomendasi produk lain yang sesuai mood. Super praktis, kan?

Nggak cuma Linda, Nonita Respati, Founder Purana sekaligus Co-Founder Fuguku juga bilang teknologi bisa banget bantu industri fesyen, terutama buat riset dan cari inspirasi. Tapi ia menekankan, teknologi hanya alat bantu. “Jadi inspirasi saja, habis itu barulah kita daya gunakan itu kemampuan yang kita miliki untuk akhirnya benar-benar memberikan yang sudah jadi signature brand kita,” katanya. Menurut Nonita, peran estetik dan tangan pengrajin di industri kreatif tetap nggak tergantikan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka