Garut (KABARIN) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai mengadakan pelatihan bagi pengelola dan penjamah makanan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan pangan.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memastikan kualitas program Makan Bergizi Gratis atau MBG tetap terjaga. Dengan begitu, peserta program bisa memperoleh makanan bergizi yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
"Kegiatan sekarang melatih para pengelola dapur. Kalau dapur yang sudah operasional kita kasih waktunya hari Sabtu," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Garut Tri Cahyo Nugroho saat pelatihan di Garut, Rabu.
Tri menjelaskan pelatihan ini merupakan arahan langsung dari Bupati Garut Abdusy Syakur Amin agar semua petugas MBG mendapat pelatihan keamanan pangan dan setiap SPPG memiliki Sertifikat Layak Higiene Sanitasi atau SLHS. Keputusan ini juga selaras dengan ketentuan Badan Gizi Nasional.
"Di dalam SLHS nanti ada persyaratan minimal 50 persen dari total pekerja di SPPG sudah memiliki sertifikat pelatihan keamanan pangan siap saji, jadi nanti menjadi sebuah persyaratan bagi dapur SPPG," tambahnya.
Pelatihan dilakukan secara bertahap dan tidak hanya di kantor Dinkes Garut, tapi juga di beberapa SPPG di berbagai kecamatan. Saat ini, kegiatan sedang berlangsung di Kecamatan Kadungora untuk empat dapur, kemudian menyusul tiga dapur di Pameungpeuk dan empat dapur di Malangbong.
"Responsnya banyak, kita sedikit kewalahan, sehingga memang seperti Camat Garut Kota sudah mengontak, Cisurupan juga sudah mengontak untuk jadwalnya," kata Tri.
Hingga kini, 15 SPPG telah mengikuti pelatihan dan program ini akan terus dilanjutkan untuk SPPG lainnya yang belum mendapat pelatihan. Bupati Garut menegaskan semua pegawai SPPG wajib mengikuti pelatihan agar kualitas MBG tetap terjaga.
"Sejak awal September sudah ada 214 SPPG, ada 15 yang sudah mengikuti pelatihan keamanan pangan," ujar Bupati Abdusy Syakur Amin.