Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.16 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut
Lumajang, Jawa Timur (KABARIN) - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitasnya Kamis pagi dengan letusan setinggi 600 meter di atas puncak.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 08.16 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut," kata Sigit Rian Alfian, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru dalam laporan tertulis.
Kolom abu yang keluar terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas cukup tebal dan bergerak ke arah barat daya. Erupsi ini juga terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.
Sebelum itu, sekitar pukul 07.11 WIB, Semeru juga sudah erupsi dengan tinggi letusan yang sama, sekitar 600 meter di atas puncak. Data pengamatan menunjukkan dalam 24 jam terakhir, gunung tertinggi di Jawa ini mengalami 81 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 59-193 detik.
Status Semeru sendiri masih berada di Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara, terutama sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.
Di luar radius tersebut, aktivitas juga dilarang dalam jarak 500 meter dari tepi sungai yang dialiri lahar Semeru karena bisa terlanda awan panas maupun aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," ujar Sigit.
Warga sekitar juga diminta tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, hingga lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Sungai-sungai kecil yang merupakan anak aliran dari Besuk Kobokan juga perlu diwaspadai karena rawan terlanda lahar.