“Perintah pengungsian oleh Israel tidak menghapus kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam konflik berdasarkan hukum humaniter internasional. Masih banyak warga sipil di Gaza City yang harus dilindungi”
Markas PBB, New York (KABARIN) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa para petugas kemanusiaan harus mendapatkan akses penuh di Gaza tanpa hambatan, di tengah makin banyaknya organisasi internasional yang terpaksa menghentikan aktivitas mereka karena situasi yang semakin berbahaya.
“Perintah pengungsian oleh Israel tidak menghapus kewajiban pihak-pihak yang terlibat dalam konflik berdasarkan hukum humaniter internasional. Masih banyak warga sipil di Gaza City yang harus dilindungi,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, Kamis (2/10).
Beberapa lembaga kemanusiaan besar memang sudah angkat kaki dari Gaza. Doctors Without Borders pada 26 September lalu menghentikan operasinya, disusul Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang pada Rabu (1/10) memindahkan staf mereka ke Gaza bagian selatan.
Data Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) bikin hati miris: sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, ada 543 pekerja bantuan tewas, termasuk 304 staf UNRWA sendiri.
Meski begitu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyebut badan-badan PBB dan mitra mereka masih berusaha beroperasi di utara Gaza selama kondisi memungkinkan. Pada Kamis, mereka bahkan berhasil menyalurkan bahan bakar untuk fasilitas vital agar masyarakat bisa tetap bertahan hidup.
Gelombang pengungsian juga makin parah. Dalam waktu 10 jam saja pada Rabu, tercatat 6.700 orang mengungsi ke arah selatan. Sejak pertengahan Agustus, jumlah total pengungsi sudah tembus 417.000 orang.
Situasi di selatan pun tak kalah berat. Banyak keluarga harus tinggal di tenda darurat, penampungan penuh sesak, bahkan tidur di ruang terbuka di tengah reruntuhan. Kondisi sanitasi buruk, minim privasi, dan tingginya risiko anak-anak terpisah dari orang tua menambah penderitaan.
“Sejumlah keluarga menjual barang-barang penting milik mereka untuk biaya transportasi. Mereka yang tidak mampu membayar terpaksa berjalan kaki, yang sangat menyulitkan bagi keluarga dengan keterbatasan mobilitas,” kata OCHA.
PBB memastikan mereka bersama mitra kemanusiaan sedang memperluas layanan medis dan berupaya memperbaiki fasilitas penampungan di wilayah selatan Gaza.
Baca juga: PBB ingatkan Israel jangan serang kapal bantuan ke Gaza
Baca juga: 11 kapal bantuan tambahan dikerahkan ke Gaza untuk menantang Israel