Manfaat adzan bagi muadzin: Dari ampunan dosa hingga doa makhluk

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Mengumandangkan adzan bukanlah tugas biasa. Ia adalah bentuk ibadah yang mulia, di mana setiap lafaz yang dilantunkan mengandung panggilan suci kepada umat Islam untuk menunaikan shalat.

Dalam Islam, orang yang mengumandangkan adzan disebut "muadzin," dan ia menempati posisi yang istimewa di sisi Allah. Tak hanya sekadar menyeru, muadzin juga mendapatkan berbagai keutamaan dan ganjaran pahala yang besar.

Suara adzannya akan didengar oleh manusia, jin, hingga makhluk-makhluk lainnya, dan semuanya akan menjadi saksi atas amal kebaikannya di hari kiamat.

Berikut ini akan membahas tentang berbagai keutamaan dan manfaat adzan bagi muadzin, sebagaimana yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Keutamaan dan manfaat adzan bagi muadzin

1. Mendapat pahala yang sangat besar

Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Seandainya manusia mengetahui betapa besarnya pahala yang terdapat dalam adzan dan berada di shaf pertama, lalu mereka tidak mendapatkan cara selain melalui undian, niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa ganjaran yang diperoleh muadzin sangat besar, bahkan orang-orang yang mengetahui keutamaannya akan berusaha keras untuk mendapat kesempatan tersebut.

2. Diampuni dosanya dan dimohonkan ampun oleh segala makhluk

Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Diampuni dosa bagi muadzin di akhir adzan-nya, dan setiap yang basah dan yang kering yang mendengarnya akan memohonkan ampun untuknya." (HR. Ahmad)

Hadis ini memperlihatkan betapa luasnya rahmat Allah kepada muadzin hingga seluruh makhluk, baik yang hidup maupun benda mati, menjadi perantara doa ampunan untuknya.

3. Didengarkan oleh segala makhluk yang akan menjadi saksi di Hari Kiamat

Nabi SAW bersabda: "Tidaklah suara adzan didengar oleh pohon, lumpur, batu, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya." (HR. Ibnu Khuzaimah)

Dalam riwayat lain dari Bukhari: "Tidak ada jin, manusia, atau apapun yang mendengar suara adzan dari muadzin, kecuali mereka akan menjadi saksi atas kebaikannya pada hari kiamat." (HR. Bukhari)

4. Mendapat pahala setara dengan orang yang shalat bersamanya

Jika seseorang mengumandangkan adzan dan orang-orang datang untuk menunaikan shalat karena mendengarnya, maka muadzin tersebut mendapat pahala layaknya orang-orang yang turut menunaikan shalat berjamaah itu. "Muadzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya." (HR. An-Nasa’i)

5. Muadzin termasuk orang yang dipercaya

Dalam salah satu hadis disebutkan:

الإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الأَئِمَّةَ وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ

"Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, tunjukilah para imam dan ampunilah para muadzin." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) Kepercayaan ini menunjukkan bahwa peran muadzin sangat strategis dalam menjaga waktu dan keteraturan ibadah umat.

6. Didapati doa langsung dari Rasulullah SAW

Dalam beberapa hadis, Rasulullah tidak hanya memuji para muadzin, namun juga mendoakan secara langsung agar mereka mendapatkan ampunan Allah. "Semoga Allah membimbing para imam dan mengampuni para muadzin." (HR. Ibnu Hibban).

7. Dibanggakan Allah di hadapan Malaikat

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah SWT merasa takjub kepada seorang penggembala yang berada di puncak gunung, namun tetap mengumandangkan adzan dan menunaikan shalat.

يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِى غَنَمٍ فِى رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلاَةِ وَيُصَلِّى فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِى هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلاَةَ يَخَافُ مِنِّى فَقَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِى وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

"Tuhan kalian takjub kepada seorang penggembala kambing yang berada di puncak gunung. Ia mengumandangkan adzan dan melaksanakan shalat. Maka Allah berfirman: 'Lihatlah hamba-Ku ini, ia mengumandangkan adzan dan menegakkan shalat karena takut kepada-Ku. Aku telah mengampuni-nya dan memasukkannya ke dalam surga.'" (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

8. Muadzin akan mempunyai leher paling panjang di Hari Kiamat

Rasulullah SAW bersabda:

الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Para muadzin adalah orang yang memiliki leher paling panjang pada Hari Kiamat." (HR. Muslim)

Sebagian ulama seperti Ibnu Arabi memahami ungkapan ini sebagai perumpamaan bahwa para muadzin akan menjadi golongan yang paling menonjol dalam kebaikan dan amal. Sedangkan Imam Qadhi Iyadh menafsirkan bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang pertama kali masuk ke dalam surga karena amal adzan-nya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka