Banjarbaru (KABARIN) - Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang hilang kontak di hutan Kalimatan, pada Rabu pukul 15.45 WITA ditemukan di kawasan hutan di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Penemuan ini sekaligus memastikan bahwa helikopter yang membawa 8 penumpang itu jatuh. Korban pertama ditemukan sekitar 100 meter dari bangkai helikopter, dan jasad lain kemungkinan masih berada di dalam helikopter, kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo di Banjarbaru, dalam konferensi pers Rabu malam.
Yudhi mengatakan, bangkai helikopter ditemukan tim SAR darat sekitar pukul 14.45 Wita. Satu jasad korban ditemukan sekitar pukul 15.53 Wita, berjarak 100 meter dari bangkai helikopter.
Dia menyebut SRU Darat Alpha Team yang dipimpin Adi Maulana (Koordinator Pos SAR Kotabaru) berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5’6” S-115° 37’39.07” E kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Korban telah dilakukan proses body packing dan siap dievakuasi ke posko lapangan,” kata dia.
Berdasarkan pengamatan awal, kata dia, masih terdapat korban lain di dalam badan helikopter. Namun jumlah pastinya belum dapat dipastikan karena kondisi helikopter dalam keadaan terbakar, sehingga diperlukan proses pembongkaran badan pesawat untuk memastikan keseluruhan korban di dalamnya.
Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air, sebelumnya mengalami hilang kontak saat terbang di sekitar Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 Wita.
Helikopter tersebut membawa 8 orang, yakni seorang pilot, seorang teknisi, dan enam penumpang. Sebanyak delapan orang itu, yakni Haryanto (pilot), Hendra (teknisi), Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.