Jawa Tengah disebut-sebut paling progresif dalam penyelenggaraan MBG

waktu baca 2 menit

Selain memberikan manfaat gizi, program MBG juga berdampak besar terhadap perekonomian daerah.

Semarang (KABARIN) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi yang paling progresif dalam penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Pak Gubernur Ahmad Luthfi ini luar biasa. Beliau yang langsung menelepon saya, minta agar kita segera rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah, supaya program MBG ini aman, higienis, dan berkelanjutan," katanya di Semarang, Senin.

Hal tersebut disampaikannya usai Rapat Koordinasi Program MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di GOR Jatidiri Semarang.

Menurut dia, inisiatif Gubernur Jateng untuk mempertemukan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, menjadi contoh nyata sinergi yang efektif.

Ia menyebutkan bahwa capaian Jateng dalam pelaksanaan MBG juga paling tinggi secara nasional.

Dari total 10.000 lebih SPPG di 38 provinsi, Jawa Tengah telah mengoperasikan 1.596 SPPG, atau sekitar 50 persen dari targetnya.

Ia menilai pelaksanaan program MBG di Jateng tidak hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga dalam aspek manajemen dan pengawasan pangan.

Selain memberikan manfaat gizi, Dadan menilai program MBG juga berdampak besar terhadap perekonomian daerah.

“Efeknya luar biasa, industri pangan lokal ikut tumbuh dari pemasok sayur, beras, sampai produsen susu dan 'food tray'," katanya.

Pelaksanaan MBG di Jateng, kata dia, menjadi contoh bagaimana program gizi nasional bisa dijalankan dengan komitmen kuat di daerah.

"Kita lakukan langkah koordinasi mulai dari Jawa Tengah. Ini inisiatornya luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah, dan akan kita lanjutkan ke provinsi lain," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan bahwa rakor tersebut digelar untuk memastikan pengawasan pangan lebih ketat dan pelaksanaan MBG berjalan konsisten di semua kabupaten/kota.

"Harapan saya, kejadian-kejadian kemarin tidak terulang lagi. Program ini harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Semua kepala daerah punya tanggung jawab moral untuk memastikan anak-anak kita mendapat makanan sehat setiap hari," katanya.

Ia menegaskan bahwa Jateng siap menjadi percontohan nasional dalam sistem pengawasan dan pengelolaan dapur MBG.

"Hari ini kita sepakat Jawa Tengah jadi percontohan. MBG kita harus aman, higienis, dan berkelanjutan. Tidak boleh berhenti," pungkasnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka