Pramono minta restu Menkeu agar BUMD DKI bisa gunakan dana Rp200 T dari Bank Himbara

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan harapannya kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa agar memberi izin bagi BUMD DKI untuk ikut mengakses dana Rp200 triliun yang disalurkan pemerintah pusat lewat Bank Himbara. Menurutnya, keterlibatan BUMD bisa membantu mempercepat realisasi program strategis di Jakarta.

Ia menilai peluang ini penting untuk memperkuat sektor ekonomi daerah dan mendorong kemandirian finansial BUMD. Dengan dukungan pendanaan dari program tersebut, berbagai proyek pembangunan dan layanan publik di Jakarta diharapkan bisa berjalan lebih optimal dan berdampak langsung bagi warga.

“Kami ingin memanfaatkan dana Rp200 triliun yang diputuskan oleh Kementerian Keuangan oleh Pak Menteri ke Bank Himbara, kami boleh juga memanfaatkan untuk BUMD-BUMD yang ada di Jakarta,” ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.

Menanggapi hal itu, Purbaya menjelaskan bahwa dana Rp200 triliun tersebut bersifat business-to-business. Artinya, hanya bisa digunakan jika memberikan keuntungan bagi pihak bank. “Kalau menguntungkan mereka, bisa langsung datang ke Himbara,” jelasnya.

Meski begitu, Purbaya mengatakan pemerintah juga sedang mempertimbangkan kemungkinan menyalurkan sebagian dana ke Bank Jakarta. Tujuannya agar dana itu bisa membantu UMKM dan industri lokal agar lebih berkembang.

Namun, ia menegaskan bahwa penyaluran dana ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kepanikan atau kesulitan dalam penyerapan. “Saya tanya tadi ke Pak Gubernur, apakah Bank Jakarta bisa menyerap? Jangan sampai saya kasih duit, panik. Waduh nggak bisa nyalurkan. Kata Pak Gubernur, bisa,” ucap Purbaya.

Sementara itu, Pramono menyebut jika dana yang bisa disalurkan ke Bank Jakarta berkisar antara Rp10 triliun sampai Rp20 triliun, maka anggaran tersebut bisa membantu UMKM dan industri di Jakarta maupun daerah lainnya. “Tapi kalau Rp10 triliun-Rp20 triliun aja bisa kali, ya, untuk nyerap. Nanti itu akan nyebar ke UMKM dan industri lain di Jakarta maupun di tempat lain,” ungkap Pramono.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka