Cegah keracunan, dapur SPPG di Lampung cuci ompreng sampai tiga kali lho

waktu baca 2 menit

adi siklusnya saat ompreng datang, sisa makanan disisihkan menjadi empat bagian yakni sampah nasi, sampah sayur, sampah lauk, dan sampah nonorganik. Lalu diguyur dengan air hangat sebelum diberi sabun

Bandarlampung (KABARIN) - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rama Indera 2 di Lampung Tengah punya cara ekstra dalam menjaga makanan tetap higienis untuk program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Semua ompreng yang digunakan untuk membagikan makanan ke siswa dibersihkan secara berlapis agar bebas dari kuman dan bakteri.

“Untuk menjaga makanan tetap higienis, dapur tetap mengacu kepada standar operasional prosedur. Seperti sebelum masuk dapur pekerja harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ketika bekerja di dalam, keamanan pekerja dipastikan dengan menggunakan sepatu khusus, tangan menggunakan sarung tangan, rambut ditutup hairnet, dan menggunakan masker,” kata Asisten Lapangan SPPG Mulya Keluarga Lestari Rama Indera 2, Adi Wargono, di Lampung Tengah.

Menurut Adi, ompreng adalah bagian paling menantang dalam proses distribusi makanan karena kebersihannya harus dijaga secara maksimal. Setiap ompreng dicuci dengan air mengalir dan air panas sebanyak tiga kali untuk memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal.

“Kalau dilihat, ompreng ini memang punya tantangan paling berat. Semua sirkulasi pencucian harus dilakukan dengan rinci, bersih, sistematis, dan berulang kali supaya tetap menjaga kualitas makanan saat didistribusikan,” ujarnya.

Proses pencucian ini bisa memakan waktu hingga sepuluh jam dan dilakukan oleh tim khusus. Setelah sisa makanan dipisahkan menjadi empat jenis, yaitu nasi, sayur, lauk, dan sampah nonorganik, ompreng diguyur air hangat sebelum diberi sabun. Setelah itu, dicuci lagi dengan air mengalir, dibilas air panas, lalu dibilas kembali dengan air dingin hingga benar-benar bersih dan kering.

Adi menjelaskan, dapur juga memiliki alat pemanas air khusus untuk membantu proses pencucian. “Untuk mengeringkan harusnya menggunakan alat pengering piring agar prosesnya hanya delapan jam, karena sekarang proses pengeringan ompreng dilakukan tiga kali agar benar-benar kering. Alat pengering ini akan disediakan bertahap di sini,” tambahnya.

Selain menjaga kebersihan alat makan, SPPG juga memperhatikan pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan. “Sisa makanan saat mencuci itu disaring di saluran air, ada dua penyaringan di sini, sehingga yang benar-benar terbuang di saluran hanya air, tidak ada sisa nasi atau sisa makanan lainnya. Jadi lingkungan itu bersih tidak menyisakan bau busuk,” jelas Adi.

Dapur SPPG Rama Indera 2 yang berada di Desa Rama Indera, Kecamatan Seputih Raman, saat ini melayani 12 sekolah dari tingkat TK hingga SMA dengan total 3.582 penerima manfaat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka