Jakarta (KABARIN) - Pengamat media sosial Enda Nasution menekankan peran penting orang tua dalam melindungi anak dari konten radikal yang mudah ditemui di media sosial.
Menurut Enda, orang tua bisa menjalankan fungsi preventif dengan menyaring konten intoleran, radikal, atau mengandung terorisme sebelum anak-anak terpapar narasi tersebut. “Narasi-narasi dengan muatan intoleransi, radikalisme, dan terorisme dapat direduksi daya rusaknya apabila anak-anak kita sudah dilengkapi atau diberikan imunitas terlebih dulu," ujarnya.
Enda menambahkan kehidupan anak-anak sekarang erat dengan teknologi digital, mulai dari media sosial sampai game online populer seperti Roblox. Saluran ini kerap dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyebarkan paham radikal kepada anak-anak yang belum punya kemampuan memilah informasi dengan baik.
Ia menyarankan agar orang tua membuka kesempatan bagi anak untuk berinteraksi langsung, baik dengan keluarga maupun teman, agar mereka belajar menghadapi situasi sosial secara nyata. “Risiko akan tetap ada, bisa saja anak kita terjatuh dan terluka ketika bermain di luar rumah, atau mungkin berkelahi dengan temannya sendiri. Peristiwa itu justru akan membentuk mereka secara fisik dan mental,” jelas Enda.
Dengan pengawasan aktif dari orang tua dan dorongan untuk berinteraksi di dunia nyata, Enda yakin potensi anak terpapar konten radikal lewat media sosial bisa diminimalkan dan mereka bisa tumbuh lebih siap menghadapi tantangan zaman digital.