Tanjung Selor (KABARIN) - Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Ahmad Najib Burhani mengatakan siswa yang akan menempuh pendidikan di Sekolah Garuda di Kaltara akan diseleksi secara nasional.
"Siswa diutamakan dari sini (Kaltara), tetapi konsepnya adalah nusantara. Jadi dari berbagai provinsi di Indonesia nanti akan diseleksi secara nasional dan nanti akan ditempatkan di sini dengan ada kuota dari daerah setempat, provinsi setempat," kata Ahmad Najib di Tanjung Selor, Rabu.
Namun, kata dia, tetap menggabungkan elemen dari berbagai daerah, provinsi dan suku yang ada Indonesia.
Kaltara merupakan salah satu dari empat daerah yang akan dibangun Sekolah Garuda pada tahun ini, sedangkan tiga daerah lainnya yakni pertama Kota Soe, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, kedua Belitung Timur, Bangka Belitung dan ketiga Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Pembangunan Sekolah dimulai tahun ini dan selesai pada Juni 2026 untuk memulai mata pelajaran baru di sekolah baru.
Ia mengatakan, desain bangunan sekolah, konsepnya itu mirip tetapi kekayaan lokal diadopsi, bangunan dan kontur tanah di lokasi pembangunan Sekolah Garuda akan disesuaikan.
"Tetapi luasnya dan juga skalanya, bentuk-bentuk laboratorium semuanya itu adalah sama, mengikuti standar internasional," katanya.
Dalam pembelajaran menggunakan kurikulum yang sifatnya nasional dengan pengayaan global, karakter yang diantaranya untuk membangun pemimpin, baik pemimpin bangsa dan juga pemimpin di dalam ilmu pengetahuan.
"Jadi kita menggabungkan berbagai elemen yang diharapkan ini akan menjadi generasi yang memimpin bangsa pada masa yang akan datang," katanya.
Untuk di Kaltara nama Sekolah Garuda kemungkinan Sekolah Unggul Garuda 4. Dengan kuota setiap tahun sebanyak 160 siswa dengan jumlah siswa satu sekolah sekitar 400-an siswa.
"Tetapi yaitu tadi berbagai wilayah yang ada di Indonesia dan ada dari masyarakat lokal setempat itu mendapatkan porsi," katanya.
