Keutamaan Hari Jumat dalam Islam: Sayyidul ayyam dan waktu berdoa

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Dalam Islam, hari Jumat memiliki kedudukan yang sangat mulia. Ia disebut sebagai sayyidul ayyam atau penghulu segala hari. Keutamaannya tercantum jelas dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad SAW, serta dipertegas dalam praktik kehidupan keagamaan umat Muslim sejak masa awal Islam hingga kini.

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa di hari Jumat terdapat satu waktu istimewa yang apabila seorang Muslim memanjatkan doa pada waktu tersebut, niscaya Allah akan mengabulkannya. Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan waktu itu terjadi, namun sebagian besar sepakat bahwa ia berada antara waktu shalat Jumat hingga menjelang maghrib. Perbedaan ini justru mendorong umat untuk memperbanyak ibadah sepanjang hari Jumat, dengan harapan mendapat keberkahan waktu mustajab tersebut.

Hari Jumat juga dikenal sebagai hari raya mingguan bagi umat Islam. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Jumu’ah ayat 9, Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk segera mengingat Allah dan meninggalkan jual beli ketika azan shalat Jumat dikumandangkan. Shalat Jumat menjadi kewajiban bagi kaum laki-laki Muslim, menggantikan shalat dzuhur pada hari tersebut. Hadis-hadis Nabi pun mengingatkan agar tidak meremehkan shalat Jumat, bahkan menyebut bahwa orang yang tiga kali berturut-turut meninggalkannya akan ditutup hatinya oleh Allah.

Keutamaan hari Jumat juga diperkuat oleh sejumlah peristiwa besar yang terjadi pada hari ini. Dalam riwayat Ahmad, Rasulullah menyebut bahwa pada hari Jumat Nabi Adam AS diciptakan, dimasukkan ke surga, lalu diturunkan ke bumi. Hari Kiamat pun kelak akan terjadi pada hari Jumat. Oleh sebab itu, tidak ada makhluk hidup kecuali merasa cemas pada hari itu, kecuali jin dan manusia, sebagaimana disebut dalam hadis riwayat Abu Daud.

Selain dimuliakan karena peristiwa-peristiwa besar tersebut, Jumat juga merupakan hari yang dianjurkan untuk memperbanyak amal, termasuk membaca Al-Qur’an, memperbanyak shalawat kepada Nabi, serta bersedekah. Dalam kitab al-Umm, Imam Syafi’i menyebut bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak shalawat pada hari Jumat. Sedangkan dalam hadis lain disebut bahwa pahala sedekah di hari Jumat dilipatgandakan hingga 70 kali lipat.

Tradisi “Jumat Berkah” yang populer di tengah masyarakat Muslim Indonesia merupakan bentuk pengejawantahan semangat tersebut. Banyak lembaga, komunitas, maupun individu yang memilih hari Jumat sebagai momen untuk berbagi makanan, bantuan sosial, dan kegiatan amal lainnya.

Oleh karena itu, hari Jumat bukan sekadar hari ibadah rutin, tetapi juga merupakan pengingat akan asal-usul manusia dan tujuan akhir kehidupan.

Hari ini menjadi kesempatan terbaik dalam sepekan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, mempererat ukhuwah, serta mencari ridha dan ampunan Allah SWT.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka