Secara keseluruhan, saya bermain tenis dengan sangat baik dan saya sangat senang bisa bermain di final kedua saya di sini
Jakarta (KABARIN) - Carlos Alcaraz melenggang ke final US Open 2025 setelah mengalahkan petenis Serbia Novak Djokovic di semifinal yang menegangkan di New York pada Jumat waktu setempat dengan skor 6-4, 7-6(4), 6-2.
Kemenangan ini bentuk "balas dendam" Alcaraz atas kekalahannya dari Djokovic di Austalian Open tahun ini dan Olimpiade Paris 2024 untuk tetap berada di jalur menuju gelar Grand Slam keenamnya dan kembali ke peringkat 1 dunia.
"Rasanya luar biasa. Sekali lagi di final US Open, rasanya luar biasa," ujar Alcaraz usai pertandingan yang berlangsung 2 jam 25 menit di Stadion Arthur Ashe, New York, seperti disiarkan ATP.
Petenis Spanyol itu mengaku sudah bermain sebaik mungkin bahkan pada level permainan yang ia sebut baik dari awal hingga akhir pertandingan.
Alcaraz mengalahkan Djokovic dengan bekal semangat juang yang tinggi di set kedua, bangkit dari kedudukan 0-3 untuk memimpin dua set krusial.
Ia kemudian mendominasi tempo dengan pukulannya dan memegang kendali di sebagian besar pertandingan melawan petenis Serbia itu, yang kesulitan secara fisik di set ketiga.
Dengan kemenangannya, Alcaraz memperbaiki catatannya menjadi 4-5 melawan Djokovic dalam head to head mereka, dan memperpanjang catatan kemenangan beruntunnya menjadi 12 pertandingan.
Unggulan kedua tersebut melaju ke final di delapan turnamen terakhir yang diikutinya, sejak Monte Carlo pada April. Kemenangan terakhirnya diraih di Cincinnati, di mana ia mengangkat trofi ATP Masters 1000 kedelapannya bulan lalu.
Setelah mengalahkan Djokovic, Alcaraz berpeluang bertemu Jannik Sinner di pertandingan final. Sinner masih harus mengalahkan Felix Auger-Aliassime pada semifinal, untuk bisa bertemu Alcaraz di final.
Alcaraz dan Sinner akan menjadi dua petenis putra pertama yang bertemu di tiga final turnamen major dalam satu musim.
Sementara Novak Djokovic memberikan penilaian untuk Carlos Alcaraz dan Jannik Sinner dengan menyebut dua petenis yang berada di puncak peringkat ATP itu "terlalu hebat."
"Saya kalah tiga dari empat Grand Slam di semifinal melawan mereka, jadi mereka terlalu hebat, bermain di level yang sangat tinggi," kata Djokovic.
"Sayangnya, saya kehabisan tenaga setelah set kedua. Saya rasa saya punya cukup energi untuk melawannya dan mempertahankan ritmenya selama dua set. Setelah itu saya kehabisan tenaga, dan dia terus melaju."
"Itulah yang saya rasakan tahun ini juga dengan Jannik. Ya, format best-of-five membuat saya sangat, sangat sulit untuk melawan mereka, terutama jika itu adalah tahap akhir Grand Slam," ujar petenis berusia 38 tahun itu.
Djokovic mencapai semifinal di keempat turnamen major musim ini, dengan Sinner menjadi satu-satunya petenis lain yang mencapai prestasi tersebut pada 2025.