Jakarta (KABARIN) - Aqsa Working Group atau AWG mendesak Federasi Gimnastik Indonesia untuk menolak keikutsertaan atlet atau kontingen Israel pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang bakal digelar di Jakarta pada 19-25 Oktober mendatang.
Melalui siaran persnya, AWG meminta pernyataan resmi dari Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM, serta Ketua KONI untuk menegaskan sikap Indonesia yang menolak kehadiran Israel di semua ajang olahraga internasional di tanah air. Permintaan ini didasarkan pada prinsip konstitusi, hukum internasional, dan nilai kemanusiaan.
Indonesia memang punya sejarah panjang menolak keterlibatan Israel dalam olahraga. Contohnya mundurnya Indonesia dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958 agar tidak bertemu Israel dan penolakan visa kontingen Zionis pada Asian Games 1962. Penolakan terhadap Timnas U-19 Israel di Piala Dunia 2023 juga menjadi contoh konsistensi sikap tersebut.
AWG menegaskan bahwa penjajahan Israel di Palestina sejak 1947, genosida di Gaza sejak 2023, dan Nakba 1948 hingga kini, tidak bisa diabaikan dengan alasan olahraga harus netral. Mereka menekankan bahwa nilai kemanusiaan dan amanat konstitusi menuntut konsistensi menolak segala bentuk legitimasi bagi Israel.
Organisasi ini menambahkan bahwa olahraga tidak boleh dijadikan alat untuk memberi legitimasi politik kepada Israel, yang terus melakukan penjajahan dan kekerasan terhadap rakyat Palestina. AWG menilai keikutsertaan Israel di Indonesia akan melanggar amanah konstitusi, menyakiti perasaan rakyat Palestina, dan merusak citra Indonesia dalam membela kemerdekaan Palestina.