Pengamat sebut strategi Timnas Indonesia tersendat saat dikalahkan Arab Saudi

waktu baca 2 menit

Lemahnya lini tengah membuat keseimbangan permainan jadi timpang

Jakarta (KABARIN) - Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni menilai strategi permainan Timnas Indonesia tidak berjalan mulus saat kalah 2-3 dari Arab Saudi di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

"Game plan yang dibuat pelatih sebenarnya sudah sesuai prediksi banyak orang, tapi sayangnya eksekusinya di lapangan tidak berjalan dengan baik," ujar Kusnaeni saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Kusnaeni menyoroti kekalahan timnas di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, karena Garuda sebenarnya punya peluang untuk menang namun sering melakukan kesalahan sendiri. Tim asuhan pelatih Patrick Kluivert memulai pertandingan dengan baik dan berhasil mencetak gol pertama. Formasi 4-2-3-1 dipasang dengan Joey Pelupessy dan Marck Klok di double pivot untuk menahan agresivitas lawan. Di lini depan, pemain cepat seperti Miliano Jonathan dan Beckham Putra diandalkan untuk membongkar pertahanan Arab Saudi.

Namun lini tengah Indonesia terlalu sering kalah duel dan kurang padu, membuat Arab Saudi leluasa menguasai permainan terutama di babak pertama. "Lemahnya lini tengah bikin keseimbangan permainan jadi timpang," kata Kusnaeni. Kesalahan demi kesalahan yang dibuat pemain Indonesia memudahkan lawan mengontrol pertandingan dan menahan serangan.

Menurutnya, respons pelatih Kluivert juga lambat, terlihat dari permainan yang monoton dan minim kreativitas saat mencoba mengejar ketertinggalan 1-2. Pergantian pemain baru dilakukan agak terlambat, sehingga Indonesia kembali kebobolan di awal babak kedua. Setelah masuknya Ole Romeny dan Thom Haye, keseimbangan permainan mulai terbentuk, kendali lini tengah mulai bisa direbut dan serangan lebih terarah.

"Sayangnya waktu tidak cukup untuk membalikkan keadaan, apalagi beberapa peluang emas kita gagal jadi gol," tambah Kusnaeni. Ia menekankan kekalahan ini harus jadi pelajaran bagi tim pelatih untuk laga berikutnya melawan Irak, termasuk lebih jeli dalam susunan pemain dan cepat menyesuaikan strategi saat game plan tidak berjalan sesuai rencana.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka