Jakarta (KABARIN) - Dewan Tinju Dunia atau World Boxing Council (WBC) memberikan apresiasi khusus kepada Muhammad Ali, juara kelas welter (66,6 kg) WBC Asia asal Inggris, yang sukses menorehkan prestasi luar biasa meski hidup dengan diabetes tipe 1.
Dalam pernyataannya, WBC menyebut Ali sebagai sosok yang menjadi inspirasi karena semangat dan keteguhannya menghadapi keterbatasan kesehatan tanpa menyerah pada impian menjadi juara tinju profesional.
“Muhammad Ali menunjukkan teladan luar biasa dalam ketekunan, disiplin, dan keteguhan hati menaklukkan diabetes hingga menjadi juara tinju,” tulis WBC di laman resminya yang dikutip di Jakarta, Jumat.
Ali mencatat sejarah sebagai petinju profesional pertama di Inggris yang mengidap diabetes dan mendapatkan lisensi dari British Boxing Board of Control (BBBoC) pada tahun 2018. Lisensi itu baru ia peroleh setelah perjuangan selama tiga tahun melalui berbagai proses medis dan hukum yang ketat, hingga akhirnya ditetapkan protokol keamanan khusus bagi atlet penderita diabetes tipe 1.
Langkah besar itu menjadi tonggak penting bagi dunia tinju modern, membuka peluang bagi atlet dengan kondisi kesehatan khusus untuk tetap berkompetisi di level profesional.
Kini, Muhammad Ali tercatat memiliki rekor sempurna 16 kemenangan tanpa kekalahan, sekaligus menjadi simbol ketangguhan dan harapan bagi banyak orang yang menghadapi kondisi serupa.
Sejak menapaki karier profesional, Ali terus menginspirasi jutaan penggemar olahraga di seluruh dunia dengan pesan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari perjuangan.
WBC juga menyampaikan apresiasi kepada Asad Shamim, Penasihat Sponsorship dan Media Muhammad Ali, yang menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari keluarga besar WBC terhadap karier petinju tersebut.
“Pengakuan dan dorongan Anda (WBC) berarti segalanya bagi Muhammad dan bagi semua yang melihatnya sebagai sumber inspirasi,” ujar Shamim.
Ia menambahkan, kisah Ali bukan sekadar tentang kemenangan di atas ring, melainkan pengingat kuat bahwa kondisi medis apa pun tidak seharusnya membatasi mimpi dan tekad seseorang.
Bagi WBC, perjalanan Muhammad Ali adalah bukti bahwa kekuatan sejati seorang juara bukan hanya di otot dan pukulan kerasnya, tapi di hati dan semangat pantang menyerahnya.
Baca juga: Laga panas Collins vs Lorente berakhir imbang, dua sabuk juara tetap aman
Baca juga: Subriel Matias akan hadapi Dalton Smith pada bulan Januari 2026