Teka-teki masa depan LeBron James bersama LA Lakers

waktu baca 4 menit

Meski James tidak memiliki performa seperti dekade pertamanya di NBA, setidaknya dia masih memiliki statistik permainan di musim 2024/2025 yang identik dengan statistiknya dalam 10 tahun terakhir.

Jakarta (KABARIN) - Musim ke-23 LeBron James di NBA dimulai dengan lebih banyak tanda tanya daripada kepastian. Sang kapten veteran Los Angeles Lakers itu absen di laga pramusim perdana di Palm Desert karena gangguan saraf di pinggul. Di sisi lain, obrolan soal masa depannya makin ramai.

Usianya kini sudah 40 tahun, dan untuk pertama kalinya sejak lama, LeBron menjalani musim dengan kontrak yang akan habis tanpa kepastian perpanjangan.

Meski begitu, LeBron belum mau buru-buru menentukan langkah berikutnya. “Saya hanya ingin menikmati satu musim lagi dan berinvestasi penuh dalam permainan,” ujarnya santai. Tapi, nada bicara agennya, Rich Paul, terdengar sedikit lebih strategis.

“LeBron ingin bersaing untuk gelar juara,” kata Paul. “Dia paham Lakers sedang membangun masa depan, tapi kami perlu menilai apa yang terbaik untuknya pada tahap karier ini.”

Kalimat itu bikin banyak orang mulai berspekulasi, apakah LeBron akan tetap di Lakers, atau mungkin mencari tantangan baru?

1. Pensiun di Lakers sebagai akhiran yang manis
Skenario paling sentimental tentu saja adalah LeBron menuntaskan kontraknya dan gantung sepatu sebagai pemain Lakers.
Dalam tujuh musim terakhir, dia sudah membawa tim ini juara NBA (2020), jadi pencetak poin terbanyak sepanjang sejarah liga, dan bahkan main bareng anaknya, Bronny, pada 2024.

Lakers sendiri sempat menolak tawaran dari Golden State Warriors yang ingin menanyakan kemungkinan trade, dan Presiden Tim Rob Pelinka sudah bilang ingin LeBron pensiun di LA.

Namun, perjalanan LeBron di Lakers juga diwarnai cedera. Sejak 2018, dia sudah absen dalam 124 pertandingan. Walau begitu, manajemen masih berharap kombinasi LeBron, Luka Doncic, dan Austin Reaves bisa menjaga tim tetap kompetitif.

Kalau Lakers mampu bersaing dan tubuh LeBron masih tangguh, pensiun di Lakers bakal jadi ending yang indah. Tapi kalau musim ini berakhir tanpa hasil, ceritanya bisa lain.

2. Perpanjang mega kontrak
Pilihan kedua, LeBron bisa saja memperpanjang kontrak setelah musim 2025–2026. Lakers diprediksi bakal punya ruang gaji sekitar 50 juta dolar AS, cukup untuk memberi LeBron kontrak baru dengan nilai maksimal tiga tahun senilai 188 juta dolar.

Pertanyaannya, apakah tim berani berinvestasi sebesar itu untuk pemain yang sudah kepala empat?
Kalau iya, artinya Lakers akan memperpanjang era LeBron, tapi juga menunda regenerasi ke bintang muda seperti Doncic dan Reaves.

Dari sisi hubungan, keduanya tetap solid. Doncic bahkan mengidolakan LeBron sejak kecil dan menganggap bisa satu tim dengannya sebagai pengalaman luar biasa. Tapi kalau performa Lakers naik-turun, komitmen jangka panjang mungkin jadi pertaruhan besar.

3. Minta trade atau buyout
Skenario ketiga, LeBron bisa saja minta pertukaran (trade) atau buyout di pertengahan musim 2025–2026 kalau peluang juara terlihat tipis. Dengan klausul “no-trade clause”, keputusan sepenuhnya ada di tangannya.

Namun, secara realistis, tidak banyak tim yang sanggup menampung kontrak besar LeBron. Cleveland Cavaliers (tim masa lalunya) mungkin menarik dari sisi cerita “pulang kampung”, tapi aturan pembatasan gaji membuat hal itu sulit terwujud.

Dallas Mavericks bisa jadi opsi lain karena LeBron punya hubungan baik dengan Kyrie Irving dan pelatih Jason Kidd. Tapi, lagi-lagi, kondisi finansial mereka juga sempit. Jadi, kemungkinan ini hanya bisa terjadi kalau LeBron dan Lakers sama-sama melihat peluang juara di tempat lain lebih besar.

4. Jadi free agent di 2026
Pilihan terakhir: LeBron menyelesaikan kontrak, lalu menjadi pemain bebas agen di musim panas 2026. Saat itu, ada sekitar 10 tim, termasuk Brooklyn Nets, Chicago Bulls, dan LA Clippers yang punya ruang gaji cukup untuk menampungnya.

Tapi keputusan ini nggak mudah. Keluarganya sudah nyaman tinggal di California, Bronny masih di Lakers, dan kehidupan LeBron di luar lapangan sudah sangat melekat dengan Los Angeles.
Banyak analis menilai musim ke-23 ini sebagai masa transisi, antara tetap menjadi ikon Lakers atau mulai mempersiapkan “pintu keluar” dengan cara terhormat.

Untuk saat ini, LeBron memilih fokus ke permainan.
“Saya tidak khawatir tentang masa lalu dan tidak memikirkan apa yang akan datang,” katanya. “Saya hanya ingin tetap hadir di saat ini.”

Secara statistik, performa LeBron di usia 39 tahun masih luar biasa. Rata-rata poin, rebound, dan assist-nya di musim 2024/2025 hampir sama dengan performanya selama 10 tahun terakhir.

Namun, waktu tetap berjalan. Rambut dan janggut LeBron makin banyak yang memutih, dan di ruang ganti, hanya dia yang duduk di kursi dengan bantalan ekstra.

Arah karier LeBron James kini benar-benar bergantung pada dua hal, yakni kondisi tubuhnya dan seberapa jauh Lakers bisa bersaing dalam perburuan gelar juara.

Satu hal yang pasti, apa pun keputusannya nanti, perjalanan LeBron James di NBA belum akan kehilangan sorotan.

Baca juga: LeBron james absen di awal musim karena alami gangguan saraf

Baca juga: Jelang 41 tahun, LeBron James belum kepikiran untuk pensiun dari NBA

Bagikan

Mungkin Kamu Suka