Yerusalem (KABARIN) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kalau operasi militer negaranya masih terus berjalan, meski tahap kedua gencatan senjata di Gaza akan segera dimulai. Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera asal Israel dan tahanan dari pihak Palestina.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Netanyahu menyebut rencana pembebasan 20 sandera yang masih hidup sebagai momen bersejarah. “Di mana pun kami berperang, kami menang,” ujarnya. “Namun, operasi ini belum berakhir.”
Netanyahu menambahkan kalau Israel masih menghadapi tantangan keamanan besar di masa depan. Ia juga memperingatkan bahwa beberapa musuh mereka sedang mencoba untuk bangkit kembali, dan menegaskan komitmennya menjaga keamanan negaranya.
Sebelumnya, Kepala Militer Israel Eyal Zamir menyatakan kalau Israel telah mencapai kemenangan atas Hamas. Ia menjelaskan kemenangan itu diperoleh dari gabungan tekanan militer yang terus dilakukan dan langkah-langkah diplomatik yang dijalankan.
Zamir juga menegaskan bahwa Israel masih berada dalam kondisi perang di berbagai front dan akan terus berusaha menciptakan keamanan agar Gaza tidak lagi menjadi ancaman. Ia mengatakan negaranya sedang membangun strategi pertahanan jangka panjang untuk kawasan tersebut.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat, setelah lebih dari dua tahun agresi militer Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza. Serangan itu telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan memperparah kondisi kelaparan di wilayah tersebut.