Uni Eropa siap dukung pemulihan dan rekonstruksi Gaza

waktu baca 2 menit

Brussels (KABARIN) - Uni Eropa menyatakan siap terlibat aktif dalam pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza sekaligus ikut dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung pemerintahan transisi, pemulihan, dan proses rekonstruksi, ujar Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin.

Costa memberi apresiasi kepada Presiden AS Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas kepemimpinan mereka dalam KTT Perdamaian di Sharm El-Sheikh. Ia menilai upaya para mediator mencerminkan kerja sama internasional untuk mewujudkan gencatan senjata, solusi dua negara, dan perdamaian yang berkelanjutan antara Israel dan Palestina.

“Uni Eropa berkomitmen penuh untuk terlibat secara aktif dengan semua pihak terkait dalam pelaksanaan Rencana Perdamaian ini. Kami siap berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian Internasional dan mendukung seluruh proses mulai dari pemerintahan transisi, pemulihan, hingga rekonstruksi,” kata Costa.

Ia menegaskan bantuan kemanusiaan Uni Eropa akan segera diperluas begitu kondisi memungkinkan, sambil menegaskan blok tersebut tetap menjadi donor kemanusiaan terbesar bagi rakyat Palestina. Dalam aspek keamanan, Uni Eropa akan mendukung stabilisasi dan rekonstruksi Gaza lewat dua misi utama, yaitu Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa di Rafah dan Misi Polisi Uni Eropa untuk Wilayah Palestina yang siap melanjutkan peran pengamanan, peningkatan kapasitas, dan pelatihan kepolisian.

Costa menambahkan jalan menuju perdamaian berbasis solusi dua negara masih panjang, namun hari ini dunia bersatu untuk mewujudkannya. Pekan lalu, Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama dari rencana penghentian pertempuran di Gaza, termasuk pembebasan seluruh sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina dan penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Tahap kedua rencana itu akan mencakup pembentukan pemerintahan baru di Gaza, pasukan multinasional, dan pelucutan senjata Hamas. Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta membuat sebagian besar Jalur Gaza tidak layak huni.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka