Dinkes DKI terus pantau perkembangan kasus COVID dan ISPA di Jakarta

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus memantau perkembangan kasus COVID dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di ibu kota lewat kegiatan monitoring dan evaluasi rutin.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sistem bernama SKDR atau Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini untuk mengawasi berbagai penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah.

“Kami pada prinsipnya punya SKDR, Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini. Itu kita melakukan monev terhadap penyakit-penyakit yang berpotensi terjadinya wabah, termasuk COVID, ISPA, dan penyakit-penyakit yang lain,” ujar Ani saat ditemui di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Menurutnya, kasus ISPA di Jakarta sejauh ini masih terkendali meski cenderung meningkat saat cuaca tidak menentu. “Jadi, ketika memang iklim, cuaca cenderung seperti sekarang, kasusnya biasanya agak naik, tapi sejauh ini nggak sangat signifikan. Jadi, masih dalam kendali dan kita selalu melakukan monitoring itu,” jelasnya.

Ani menambahkan bahwa seluruh fasilitas kesehatan di Jakarta sudah siaga melayani masyarakat. Saat ini terdapat 292 puskesmas pembantu dan 44 puskesmas utama yang siap memberikan layanan kesehatan.

“Di puskesmas kecamatan pun sudah 24 jam sehingga ketika warga memang merasakan gejala, silakan berobat ke puskesmas, ke faskes, sehingga bisa dilakukan deteksi dini terhadap penyakit apapun,” katanya.

Sejak Januari hingga Oktober 2025, tercatat ada 1.966.308 kasus ISPA di Jakarta dengan peningkatan mulai terlihat sejak Juli. Ia mengingatkan agar warga lebih waspada terhadap gejala ISPA seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam, serta gejala tambahan seperti hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan suara serak.

Ani juga mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan, memakai masker di tempat ramai, menerapkan etika batuk dan bersin, serta membatasi aktivitas saat sedang sakit. Selain itu, ia menyarankan agar warga menjauhi asap rokok, makan makanan bergizi, cukup istirahat, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka