Petani didorong kuasai teknologi lewat akademi pertanian bayer JUARA

waktu baca 2 menit

Klaten, Jawa Tengah (KABARIN) - Para peneliti dari Bayer Juwiring Agriculture Research and Academy atau Bayer JUARA mengajak petani Indonesia untuk terus belajar dan menguasai ilmu baru berbasis sains serta teknologi presisi agar hasil pertanian bisa makin maksimal.

Head of Field Solutions Bayer South East Asia-Pakistan, Kukuh Ambar Waluyo, menjelaskan bahwa peningkatan kemampuan sumber daya manusia jadi kunci penting agar petani siap menghadapi era pertanian modern.

“Artinya, petani sekarang tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman. Mereka harus memahami bagaimana membaca kondisi tanah, cuaca, dan penggunaan input secara tepat,” ujar Kukuh saat ditemui di Bayer JUARA, Klaten, Jawa Tengah.

Akademi pertanian yang dijalankan Bayer JUARA ini jadi tempat belajar bagi petani dan mahasiswa untuk memahami praktik lapangan sekaligus hasil riset terbaru. Setiap bulan, sekitar seratus petani dari berbagai daerah, terutama dari Jawa Tengah, datang ke sana untuk belajar teknologi baru dan berbagi pengalaman tanpa dipungut biaya.

“Kami membuka pelatihan rutin yang menghubungkan teori di universitas dengan realitas di lahan. Mereka belajar menganalisis tanah, penyakit tanaman, sampai cara menggunakan drone pertanian,” katanya.

Selain itu, program ini juga membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim yang membuat musim tanam makin sulit diprediksi.

“Dengan ilmu yang tepat, petani bisa menentukan waktu tanam, pola irigasi, dan penggunaan pupuk secara lebih presisi agar risiko gagal panen berkurang,” lanjut Kukuh.

Riset yang dilakukan di Bayer JUARA pun melibatkan petani sebagai mitra agar hasil penelitian benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Tujuan akhirnya sederhana, supaya teknologi dan inovasi pertanian bukan hanya berhenti di laboratorium, tapi sampai ke tangan petani dan memberi manfaat langsung bagi kesejahteraan mereka,” tegasnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka