Jakarta (KABARIN) - Pesenam muda Indonesia, Alarice Mallica Prakoso, siap menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang digelar di Jakarta pada 19 hingga 25 Oktober mendatang. Atlet berusia 17 tahun itu mengaku persiapannya berjalan lancar dan bertekad tampil maksimal di depan publik sendiri.
“Sejauh ini semua berjalan lancar. Semoga nanti di hari H bisa tampil yang terbaik,” kata Alarice usai latihan di Indonesia Arena, Jakarta.
Meski ini menjadi debutnya di ajang dunia, Alarice tidak menampik kalau rasa gugup tetap ada. Namun, ia punya cara sendiri untuk mengatasinya.
“Nervous sih pasti ya, cuman saya berusaha mengatasinya. Saya berdoa terus, saya juga pasti banyak ngobrol sama orang tua, sama pelatih untuk lebih meyakinkan diri sendiri. Untuk menebalkan keyakinan, bahwa saya memang bisa tampil di sini,” ucapnya.
Dari empat nomor yang diikuti, Alarice merasa paling percaya diri di nomor senam lantai.
“Percaya diri sih, saya paling percaya diri di floor ya. Karena saya merasa paling bersinar di nomor itu,” ujar peraih medali perak PON Aceh-Sumut 2024 tersebut.
Tampil di depan keluarga dan pendukung Tanah Air juga jadi dorongan tambahan bagi Alarice untuk tampil maksimal.
“Ekspektasi sih, saya hanya berharap dapat melakukan yang terbaik ketika teman-teman dan keluarga saya menonton. Saya pasti mau menampilkan yang terbaik dan membuat mereka bangga. Tapi apapun, mereka pasti selalu bangga terhadap saya. Jadi saya percaya diri,” katanya.
Walau belum menargetkan hasil tertentu, Alarice berfokus untuk memberikan performa terbaik di setiap nomor. Ia juga menyebut pesenam asal Aljazair, Kaylia Namur, sebagai sosok yang menginspirasinya karena tekniknya yang apik di nomor palang.
“Dia di barnya bagus banget, rapi banget. Diliatnya tuh enak banget kayak gampang banget kelihatannya,” ungkapnya.
Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) akan menurunkan delapan atlet dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta, termasuk Alarice, Joseph Judah Hatugoan, Agung Suci Tantio Akbar, Abiyu Raffi, Muhammad Aprizal, Satria Tri Wira Yudha, Salsabilla Hadi Pamungkas, dan Larasati Rengganis.
