Museum Louvre di Paris dirampok, delapan permata kerajaan hilang

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Kabar mengejutkan datang dari Paris, delapan benda berharga dilaporkan dicuri dari Museum Louvre, salah satu museum paling terkenal di dunia. Peristiwa ini bikin heboh publik Prancis karena barang yang raib bukan sembarangan, melainkan permata dari koleksi Mahkota Kerajaan Prancis.

Dikutip dari Sky News, Minggu (19/10) waktu setempat, Louvre bahkan terpaksa ditutup sementara setelah kawanan pencuri berhasil menyusup ke galeri yang menyimpan Permata Mahkota Prancis.

Menurut pernyataan Kementerian Kebudayaan Prancis, benda-benda yang dicuri antara lain:

  1. Tiara dari set Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
  2. Kalung safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
  3. Sepasang anting-anting safir dari set yang sama
  4. Kalung zamrud milik Permaisuri Marie Louise
  5. Sepasang anting-anting zamrud milik Permaisuri Marie Louise
  6. “Bros relikui” yang terkenal
  7. Tiara Permaisuri Eugenie
  8. Bros pita korsase besar milik Permaisuri Eugenie

Media Prancis melaporkan, sebenarnya ada sembilan barang yang sempat diambil. Namun, satu di antaranya — mahkota milik istri Napoleon III, Permaisuri Eugenie — ditemukan tak jauh dari museum dalam kondisi rusak setelah para pencuri kabur.

Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyebut aksi ini sangat terencana dan rapi. “Mereka tidak menyasar orang, mereka masuk dengan tenang dalam empat menit, menghancurkan etalase, mengambil barang jarahan mereka, dan pergi. Tidak ada kekerasan, sangat profesional,” katanya kepada saluran televisi TF1.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan pencuri masuk dengan memecahkan jendela sebelum menuju ke beberapa etalase berisi perhiasan bersejarah.
“Ini adalah permata yang memiliki nilai warisan sejati dan, faktanya, tak ternilai harganya,” ujarnya.

Pihak Kejaksaan Prancis kini masih menghitung kerugian dan menaksir nilai total benda yang hilang. Sementara BBC melaporkan bahwa otoritas Prancis masih melakukan penyelidikan intensif untuk memburu pelaku dari apa yang disebut sebagai salah satu “perampokan museum terbesar dalam sejarah Prancis modern.”

Bagikan

Mungkin Kamu Suka