Perusahaan AS bantu dorong ekonomi Indonesia lewat investasi dan pelatihan digital

waktu baca 2 menit

(Kontribusi tersebut) melalui investasi langsung, pengembangan tenaga kerja, dan transfer teknologi.

Jakarta (KABARIN) - Presiden dan CEO Interim US-ASEAN Business Council (USABC) Brian McFeeters bilang kalau bisnis Amerika Serikat punya peran besar di hampir semua bidang prioritas ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“(Kontribusi tersebut) melalui investasi langsung, pengembangan tenaga kerja, dan transfer teknologi,” ujar Brian dalam peluncuran Laporan Bisnis AS untuk Indonesia (BISA) di Jakarta.

Dalam laporan itu dijelaskan kalau hingga tahun 2025, ada 35 perusahaan AS yang sudah melatih sekitar lima juta orang Indonesia di bidang digital seperti cloud computing, keamanan siber, dan kecerdasan buatan. Tujuannya supaya tenaga kerja Tanah Air makin siap menghadapi masa depan dunia kerja yang serba digital.

Selain itu, lebih dari 60 ribu pelajar di Indonesia juga ikut merasakan manfaat dari berbagai program pendidikan STEM yang didukung perusahaan AS. Program ini diharapkan bisa memperkuat daya saing sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tak berhenti di situ, ada juga 300 ribu orang yang mendapat manfaat dari program layanan kesehatan, termasuk akses air bersih, sanitasi, hingga pelatihan tenaga medis. Sementara di sisi ekonomi, inisiatif bisnis AS telah menciptakan sekitar satu juta lapangan kerja baru melalui dukungan untuk UMKM, pelatihan vokasi, dan transformasi digital dengan total pendapatan lebih dari 16 miliar dolar AS.

Selama sembilan tahun terakhir, perusahaan AS sudah mengucurkan investasi langsung sebesar 67 miliar dolar AS ke Indonesia dan menghasilkan dampak ekonomi mencapai 128 miliar dolar AS.

“Laporan ini sejalan dengan prioritas Astacita Indonesia dan fokus Presiden Prabowo Subianto pada ketahanan pangan, transisi energi, reformasi pendidikan, dan industrialisasi. Laporan ini juga berfungsi sebagai sumber daya bagi pembuat kebijakan, menawarkan wawasan dan praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk memperkuat kerja sama bilateral,” tutur Brian.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka