Jakarta (KABARIN) - Pada era 1990-an hingga November 2015, generasi milenial yang mencintai musik dan masih memiliki ingatan emosional tentang bagaimana rasanya menjadi remaja, jelas mengenal MTV.
Mantan joki video MTV Simone Angel dilansir dari Blavity, Rabu, mengatakan “sangat sedih” dan “sedikit tidak percaya” mendengar MTV mematikan "saluran musik" pada 31 Desember 2025 di sejumlah negara, termasuk di Inggris.
“Kami adalah saluran TV paling luas di dunia pada saat itu. Kami memiliki antara 100 dan 150 juta pemirsa," kata Angel.
Pembawa acara musik populer Inggris seperti Cat Deeley, Zane Lowe, dan Emma Willis memulai karir mereka di MTV.
Ananda Lewis, yang menjadi "video jockey" (VJ) MTV dari tahun 1996 hingga 2001, dalam sebuah pernyataan kepada People, mengenang bagaimana MTV dipercaya oleh para penggemar.
Dia mengatakan MTV bukan hanya sekadar pemutar video klip, tapi pembuat tren utama yang sukses mengikat generasi milenial dengan berbagai programnya yang dinamis dan berkesan.
Dalam laporan yang dihimpun ANTARA, stasiun televisi di Indonesia yang memutar saluran MTV berganti-ganti, mulai dari nasional hingga lokal (2014-2015).
Program acaranya seperti MTV Ampuh atau Ajang Musik Pribumi Dua Puluh.
Program tersebut menayangkan daftar putar 20 video klip lokal terpanas, menjadi penentu mana lagu yang benar-benar "pecah" dan digandrungi kawula muda.
Selain itu, ada MTV Total Request yang memberi kekuatan penuh pada pemirsa untuk berinteraksi dan menentukan daftar putar favorit mereka, sebuah konsep yang terasa sangat revolusioner saat itu.
Namun, MTV tak melulu soal musik. Gaya hidup dan realitas juga menjadi menu sajiannya kepada pemirsa.
Ada "MTV Rumah Gue", program acara yang memuaskan rasa penasaran remaja untuk mengintip sudut-sudut rahasia dan koleksi unik selebritas di rumah mereka.
Sementara untuk kaum muda yang merasa paling ingin tahu seluk-beluk tren, ada "MTV What's Up" dan "MTV Zipper".
Bahkan, untuk urusan hati dan curahan hati seputar cinta-cintaan, "MTV Getar Cinta" selalu siap menemani.
Jantung dari semua program ini adalah para VJ (video jockey) yang berkarakter kuat. Sebut saja nama-nama beken seperti Daniel Mananta, Nirina Zubir, Arie Untung, atau Cathy Sharon.
Mereka menjadi representasi anak muda yang gaul, supel, dan bergaya.
Para VJ inilah yang membuat MTV terasa relevan dan akhirnya membentuk memori kolektif milenial tentang masa-masa remaja mereka yang paling seru sebelum diganti dengan era "streaming" dan media sosial.
Perusahaan induk jaringan MTV, Paramount Global menutup lima saluran MTV—MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, dan MTV Live—pada akhir tahun 2025 di sejumlah negara.
Meskipun saluran-saluran ini akan berhenti mengudara, MTV HD akan tetap ada, menampilkan acara reality show.
Keputusan ini sejalan dengan strategi Paramount untuk menata ulang biaya di tengah penurunan pemirsa akibat media sosial dan platform streaming.
Perusahaan melanjutkan merek MTV melalui platform digital dan acara khusus seperti MTV Video Music Awards (VMA).