Inflasi emas capai 11,97 persen, jadi yang tertinggi selama 26 bulan terakhir

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Harga emas perhiasan di Indonesia lagi-lagi bikin heboh. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan harga yang cukup tajam pada Oktober 2025, dengan inflasi bulanan (month-to-month/mtm) mencapai 11,97 persen. Angka ini jadi kenaikan tertinggi dalam 26 bulan terakhir!

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan bahwa kenaikan harga emas perhiasan jadi penyumbang utama inflasi di kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya.

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi kelompok utama penyumbang inflasi pada Oktober 2025 dengan tingkat inflasi dan andil inflasi masing-masing sebesar 3,05 persen dan 0,21 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah komoditas emas perhiasan,” ujar Pudji di Jakarta, Senin (3/11).

Menurut Pudji, tren naiknya harga emas ini bukan hal baru. Kenaikan harga emas perhiasan sudah terjadi selama 26 bulan berturut-turut, menandakan permintaan yang terus tinggi sekaligus pengaruh kuat dari harga emas global yang juga cenderung meningkat.

Selain emas, BPS juga mencatat adanya pengaruh dari sektor energi terhadap inflasi, khususnya pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), komponen energi mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, dengan kenaikan indeks harga dari 106,93 pada Oktober 2024 menjadi 107,32 pada Oktober 2025.

Hal ini menyebabkan kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi tahunan sebesar 1,59 persen, dengan andil inflasi 0,25 persen. Bahkan, subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga juga ikut naik dengan inflasi 0,52 persen.

Secara keseluruhan, BPS mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,28 persen secara bulanan pada Oktober 2025.

“Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,74 pada September 2025 menjadi 109,04 pada Oktober 2025,” kata Pudji.

Adapun inflasi tahunan tercatat sebesar 2,86 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender mencapai 2,10 persen (year-to-date/ytd).

Bagikan

Mungkin Kamu Suka