Turki sebut Israel langgar gencatan senjata dan hambat bantuan ke Gaza

waktu baca 2 menit

Istanbul (KABARIN) - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menuduh Israel terus melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza dan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan yang seharusnya disalurkan ke warga sipil.

Dalam konferensi pers usai pertemuan para menteri luar negeri dari tujuh negara di Istanbul, Fidan menyebut pelanggaran yang dilakukan Israel sudah terjadi berulang kali. Ia juga meminta komunitas internasional agar menekan Tel Aviv supaya mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat.

“Israel kerap melanggar gencatan senjata di Jalur Gaza dan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan. Komunitas internasional harus meningkatkan tekanan terhadap Tel Aviv,” kata Fidan.

Ia menambahkan bahwa bantuan berupa sekitar 600 truk dan 50 tangki bahan bakar seharusnya bisa masuk ke Gaza dengan aman, namun hingga kini belum ada kepastian terkait hal itu.

Fidan menegaskan bahwa semua pihak harus mencegah upaya yang bisa menggagalkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kesepakatan tersebut mulai berlaku sejak 10 Oktober lalu dan diinisiasi oleh beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, serta mantan Presiden AS Donald Trump.

Sebagai bagian dari perjanjian itu, Hamas membebaskan 20 sandera yang ditahan sejak Oktober 2023, sementara Israel melepaskan lebih dari 1.900 tahanan Palestina, termasuk 250 orang yang sebelumnya dihukum penjara jangka panjang.

Meski begitu, situasi di lapangan masih belum stabil. Laporan dari berbagai media internasional menyebut Israel dan Hamas sedang membahas tahap lanjutan dari perjanjian tersebut, termasuk pelucutan senjata dan rencana pembentukan pemerintahan pascaperang di Gaza.

Turki menegaskan komitmennya untuk terus mendukung terciptanya perdamaian yang adil dan memastikan bantuan kemanusiaan benar-benar sampai ke tangan rakyat Gaza yang membutuhkan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka