Mataram (KABARIN) - Generasi muda di Nusa Tenggara Barat ternyata jadi pemain utama di dunia investasi saham. Data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Mataram menunjukkan bahwa sebagian besar investor saham di wilayah ini berasal dari kalangan Gen Z dan milenial dengan usia antara 18 sampai 30 tahun.
Kepala BEI Mataram, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menjelaskan bahwa hingga September 2025 jumlah investor saham di NTB mencapai 74.841 single investor identification atau SID.
“Sebaran investor saham berusia 18-25 tahun sebanyak 28.580 SID dan investor saham berumur 26-30 tahun mencapai 18.901 SID,” kata Ngurah di Mataram.
Menurutnya, tren ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan teknologi dan gaya hidup anak muda yang kini lebih melek finansial. Banyak platform investasi digital yang membuat proses pendaftaran jadi super cepat, bahkan hanya butuh beberapa menit tanpa harus datang ke kantor sekuritas.
Selain itu, modal awal yang kecil juga jadi alasan utama kenapa banyak anak muda berani terjun ke pasar saham.
“Nominal investasi awal yang ditawarkan relatif murah antara Rp10.000 hingga Rp100.000, sehingga memudahkan generasi muda untuk mulai berinvestasi meskipun penghasilannya terbatas,” ujar Ngurah.
Dari sisi demografi, mayoritas investor saham di NTB adalah laki-laki dengan jumlah mencapai 49.836 orang. Sementara itu, investor perempuan tercatat sebanyak 24.209 orang. Berdasarkan profesi, pegawai swasta mendominasi dengan 21.904 orang, disusul pelajar sebanyak 19.722 orang, dan pengusaha sebanyak 13.006 orang.
Pada September 2025, nilai transaksi saham dan non-saham di NTB mencapai Rp1,32 miliar. Total keseluruhan investor pasar modal yang mencakup saham, reksadana, obligasi, dan instrumen lainnya mencapai 192.439 SID.
BEI Mataram terus mendorong pertumbuhan jumlah investor di NTB lewat berbagai program menarik seperti Guruku Investor Saham, Wakaf Saham, dan Pekerja Migran Cerdas Investasi. Tujuannya agar semakin banyak anak muda yang paham pentingnya investasi sejak dini dan berani mengelola keuangan mereka secara cerdas.