Jakarta (KABARIN) - Pergerakan pasar saham di awal pekan menunjukkan arah positif dengan IHSG yang langsung naik saat pembukaan perdagangan Senin pagi. Kenaikan ini terjadi di tengah sikap pelaku pasar yang masih menunggu keputusan penting dari Bank Indonesia terkait kebijakan suku bunga pada RDG BI minggu ini.
IHSG membuka hari dengan tambahan 25,72 poin sehingga berada di level 8.396,16. Indeks saham unggulan LQ45 juga bergerak naik tipis sebesar 2,35 poin ke posisi 846,48.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa IHSG masih rawan terkoreksi dalam waktu dekat dan berpotensi kembali ke area 8.300 sampai 8.325. Namun ia menambahkan bahwa dalam gambaran jangka panjang tren IHSG masih tergolong kuat bullish.
Pelaku pasar dalam negeri kini fokus menantikan hasil rapat kebijakan BI yang akan diumumkan pada Rabu mendatang. Selain itu, data pertumbuhan kredit dan pergerakan uang beredar periode Oktober 2025 juga menjadi perhatian utama.
Dari sisi global, sentimen pasar masih terpengaruh kondisi ekonomi Amerika Serikat setelah berakhirnya government shutdown. Kekhawatiran bahwa The Fed mungkin tidak menurunkan suku bunga di akhir tahun membuat tekanan tambahan di pasar saham AS pekan lalu. Beberapa data ekonomi yang gagal dirilis akibat shutdown juga menambah beban bagi pelaku pasar.
Penutupan perdagangan di Eropa pada Jumat menunjukkan pelemahan serentak. Euro Stoxx 50 turun 0,85 persen, FTSE 100 melemah 0,80 persen, DAX Jerman terkoreksi 0,69 persen, dan CAC Prancis turun 0,76 persen.
Wall Street juga tidak bergerak kompak. Dow Jones turun 0,65 persen ke level 47.147,48, S&P 500 melemah tipis 0,05 persen ke 6.734,11, sementara Nasdaq justru naik tipis 0,06 persen dan berakhir di level 25.008,24.
Pagi ini, bursa Asia turut bergerak lesu. Nikkei tergelincir 317,03 poin ke posisi 50.071,50. Indeks Shanghai melemah 20,36 poin, Hang Seng turun 143,96 poin, dan Strait Times juga terkoreksi ringan sebesar 4,57 poin ke level 4.540,48.