Jakarta (KABARIN) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir makin serius mendorong mimpi besar olahraga Indonesia: punya kompleks pusat latihan atlet paling keren dan modern se-Asia Tenggara. Langkah ini jadi bagian dari program prioritas pemerintah untuk bikin atlet Indonesia makin kompetitif di level internasional.
Menurut Erick, rencana besar ini merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin Indonesia punya kawasan pelatihan olahraga yang lengkap, modern, dan berbasis sport science — semacam “camp pelatihan super” yang bisa menggembleng atlet dari berbagai cabang olahraga.
“Kita akan akselerasi pembangunan pusat latihan atlet ini agar Indonesia benar-benar digdaya di panggung olahraga dunia,” kata Erick Thohir, Minggu.
Kawasan ini bakal dirancang sebagai pusat pembinaan jangka panjang, punya fasilitas modern, riset sport science, dan ekosistem pembinaan atlet yang semuanya saling terintegrasi. Jadi bukan sekadar lapangan latihan, tapi pusat pengembangan atlet yang levelnya ada di kelas internasional.
Erick menyebut perhatian Presiden terhadap dunia olahraga memberi dorongan besar bagi semua pihak di ekosistem prestasi olahraga: mulai dari pelatih, federasi, hingga para atlet yang akan membawa bendera Merah Putih di berbagai kejuaraan dunia.
“Ini bukti bahwa pemerintah serius ingin Indonesia tampil digdaya di pentas internasional,” ujarnya.
Menuju Olimpiade 2028
Erick juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan 17 cabang olahraga unggulan sebagai fokus pembinaan jangka menengah dan panjang. Semua ini dipersiapkan untuk menghadapi Olimpiade 2028, dengan rute persiapan lewat Asian Games 2026 dan SEA Games 2027.
Penetapan 17 cabor itu berdasarkan analisis mendalam: potensi perolehan medali, rekam jejak prestasi internasional, kesiapan ekosistem atlet, hingga prospek jangka panjang.
Untuk memastikan pembinaan berjalan sehat dan kompetitif, Menpora juga menyiapkan sistem promosi dan degradasi antar cabor, supaya federasi olahraga tetap termotivasi berbenah dan menghasilkan prestasi.
“Ini mimpi besar kita semua,” kata Erick. “Dan kita akan wujudkan bareng-bareng.”