"Kita akan kirim personel reccie (tim aju/pendahulu) ke sana, untuk pendahulu, untuk memastikan situasi kondisi di sana dan penempatan pasukan di sana,"
Jakarta (KABARIN) - TNI menyiapkan tim aju atau personel reccie untuk memastikan lokasi dan kondisi di Gaza sebelum pasukan perdamaian diterjunkan dalam jumlah besar.
“Kita akan kirim personel reccie (tim aju/pendahulu) ke sana, untuk pendahulu, untuk memastikan situasi kondisi di sana dan penempatan pasukan di sana,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto usai RDP dengan Komisi I DPR di Jakarta, Senin.
Setelah lokasi dianggap aman dan siap, TNI baru akan mengirim pasukan besar beserta dukungan kendaraan laut dan udara. Pasukan ini akan dipimpin seorang jenderal bintang tiga dan terdiri dari tiga brigade komposit yang masing-masing membawa batalyon kesehatan, batalyon zeni konstruksi, dan batalyon bantuan.
“Ada lagi Bantuan Mekanis,” tambah Agus.
Untuk logistik dan transportasi, TNI menyiapkan pesawat C-130 Hercules serta dua kapal rumah sakit milik TNI AL lengkap dengan helikopter. Kapal rumah sakit ini berfungsi membawa tenaga medis sekaligus merawat warga sipil yang menjadi korban perang.
Agus tidak merinci kapan pasukan akan dikirim, namun menegaskan Mabes TNI menunggu arahan pemerintah pusat.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyebut TNI sudah menyiapkan 20.000 prajurit khusus bidang kesehatan dan konstruksi untuk misi perdamaian Gaza.
“Kita maksimalkan 20.000 prajurit kita siapkan, tetapi spesifikasinya kepada kesehatan dan juga konstruksi,” kata Sjafrie.
Pasukan ini nantinya akan menjalankan tugas kemanusiaan seperti layanan kesehatan bagi korban perang dan pembangunan infrastruktur agar perdamaian dapat berlangsung lebih lama menuju perundingan politik.
"Pasukan yang akan datang itu sifatnya untuk menjaga perdamaian itu bisa berlangsung lebih lama menuju kepada perundingan politik," ujar Sjafrie.