Bentuk apresiasi atas upaya dan kontribusinya dalam mendorong percepatan transisi energi sejak menjabat Menteri ESDM pada 2024.
Jakarta (KABARIN) - Bahlil Lahadalia mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Transisi Energi berkat kiprahnya mendorong percepatan perubahan sistem energi sejak memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2024.
Setelah menerima penghargaan tersebut, Bahlil menyampaikan rasa terima kasihnya dan menegaskan bahwa apresiasi ini merupakan hasil kerja seluruh tim di Kementerian ESDM.
“Saya ucapkan terima kasih kepada detikcom atas penghargaan ini. Sebenarnya yang berhak menerima ini adalah teman-teman dari Kementerian ESDM. Saya hanya mewakili saja. Saya ingin menyampaikan bahwa ini sekaligus motivasi dalam rangka implementasi Pasal 33 UUD 1945,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Dalam perhelatan detikcom Award 2025 yang berlangsung di Jakarta, Selasa, Bahlil dinilai sebagai sosok penting yang mendorong perkembangan sektor energi melalui program energi hijau, percepatan investasi energi terbarukan, dan hilirisasi sektor pertambangan.
Beberapa waktu lalu, Bahlil turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto meresmikan 55 proyek energi terbarukan di 15 provinsi. Dari total tersebut, 50 proyek telah siap beroperasi, terdiri dari tiga PLTP berkapasitas 91,9 MW dan pembangkit tenaga surya berkapasitas 27,8 MW. Lima PLTP lainnya masih dalam pembangunan dengan total kapasitas 260 MW.
Untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo terkait pemerataan akses energi, Bahlil juga menginisiasi pembangunan PLTS di desa-desa yang belum memiliki listrik dengan target kapasitas sampai 100 GW. Upaya ini diperkuat program Bantuan Pasang Baru Listrik bagi masyarakat kurang mampu.
Program BPBL menargetkan elektrifikasi di 5.758 desa yang belum terjangkau jaringan PLN melalui pembangunan infrastruktur listrik perdesaan serta penyambungan listrik bagi sekitar 1,2 juta rumah tangga. Rencana ini selaras dengan arah RUPTL PLN periode 2025-2034.
Selain itu, Bahlil terus mendorong peningkatan penggunaan energi ramah lingkungan lewat pengembangan bahan bakar nabati untuk biodiesel. Indonesia menargetkan peningkatan pemanfaatan biodiesel dari B40 ke B50 pada 2026.
Hingga September 2025, realisasi B40 telah mencapai 10,57 juta kiloliter, meningkatkan nilai tambah CPO hingga Rp14,7 triliun. Kebijakan ini juga menghemat devisa Rp93,43 triliun, membuka lebih dari 1,3 juta lapangan kerja, dan menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.
Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting mengatakan detikcom Award 2025 dengan tema Apresiasi Karya Insan Nusantara, Merajut Indonesia Gemilang diberikan kepada tokoh, lembaga, dan merek yang berkontribusi besar bagi kemajuan Indonesia sepanjang tahun.
“Malam ini, para penerima penghargaan telah menunjukkan satu hal, bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan dengan hati dapat menjadi cahaya bagi banyak orang. Karya-karya mereka adalah bukti bahwa Nusantara tidak pernah kehabisan cahaya,” ujar Alfito.