Jakarta (KABARIN) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengesahkan 860 guru baru untuk Sekolah Rakyat di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, Rabu. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat tenaga pendidik yang melayani kelompok rentan di tingkat pendidikan dasar.
Saifullah menjelaskan pelantikan ini melanjutkan proses pengangkatan sebelumnya terhadap 1.335 guru berstatus PPPK. Ia menegaskan jumlah tenaga pengajar Sekolah Rakyat terus bertambah agar layanan pendidikan yang inklusif bisa menjangkau lebih banyak daerah.
Selain itu, Kemensos juga mengukuhkan 10 pejabat fungsional yang terdiri dari pekerja sosial, penyuluh sosial, dan auditor untuk mendukung operasional Sekolah Rakyat.
Dalam sambutannya, Saifullah menyoroti pentingnya jabatan fungsional yang kini menjadi tulang punggung pelayanan publik karena menuntut profesionalitas dan kemampuan teknis yang kuat.
Ia menyampaikan Sekolah Rakyat menjadi jembatan pendidikan bagi anak dari keluarga rentan, masyarakat adat, hingga mereka yang tinggal jauh dari pusat kota. Karena itu, keberadaan guru yang berkualitas menjadi faktor penting keberhasilan program ini.
"Pemerintah tengah menyiapkan penguatan dukungan kesejahteraan, termasuk tunjangan bagi guru Sekolah Rakyat, agar mereka dapat menjalankan tugas secara optimal dan berkelanjutan," ujarnya.
Kemensos juga berkomitmen meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan supervisi rutin yang terintegrasi dengan program pemberdayaan sosial lainnya. Upaya ini diharapkan dapat memberi dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup keluarga penerima manfaat.
Saifullah pun mengajak para guru untuk segera beradaptasi di tempat tugas dan melanjutkan misi pelayanan sosial.
"Selamat dan segera bertugas dan beradaptasi di unit masing-masing, membawa semangat pelayanan dan pengabdian sosial sesuai misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat rentan," katanya.
Sekolah Rakyat sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dalam kategori Desil 1 sampai 4 pada DTSEN.
Program ini terintegrasi dengan berbagai layanan pemerintah seperti Cek Kesehatan Gratis, Makan Bergizi Gratis, jaminan kesehatan PBI-JK, Koperasi Desa Merah Putih, hingga Program 3 Juta Rumah untuk keluarga penerima manfaat.
Pada 2025, Kemensos mencatat ada 166 Sekolah Rakyat rintisan yang kini menampung hampir 16 ribu siswa dan didukung 2.400 guru serta lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD hingga SMA.
Pemerintah menargetkan seluruh Sekolah Rakyat akan dilengkapi teknologi pembelajaran modern seperti papan interaktif digital, laptop terhubung internet, serta seragam khusus untuk siswa, guru, dan wali asrama sebelum akhir 2025.
Untuk tahap awal, ratusan sekolah tersebut masih menggunakan fasilitas milik Kemensos, balai latihan kerja Kemenaker, dan aset pemerintah daerah. Gedung permanen akan dibangun setelah proses pembebasan lahan oleh pemerintah daerah selesai.